MIM, JAWA TENGAH, 24 SEPTEMBBER 2024
Detikers, apakah Anda mengenal lukisan terkenal karya Vincent Van Gogh yang berjudul Starry Night? Penelitian terbaru mengungkap adanya teori fisika yang tersembunyi dalam karya tersebut. Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Physics of Fluids pada 17 September 2024, para peneliti menganalisis detail sapuan kuas dan warna yang digunakan dalam lukisan. Mereka menemukan bahwa kedua elemen ini memiliki kemiripan dengan turbulensi gas di atmosfer.
“Temuan ini mengungkap pemahaman mendalam dan intuitif tentang fenomena alam,” ujar penulis studi Yongxiang Huang, seorang ahli dinamika fluida dan kelautan di Universitas Xiamen, Tiongkok, seperti yang dilansir oleh Live Science.
Van Gogh dan Pemahaman Alam
Huang dan timnya menganalisis 14 pusaran di langit yang tampak dalam lukisan. Mereka mencatat bahwa bentuk pusaran ini menyerupai pola yang dijelaskan oleh hukum Kolmogorov, yang menjelaskan pergerakan gas atmosfer pada berbagai skala tergantung pada energi inersia.
Energi inersia ini digambarkan dengan warna kuning dalam Starry Night, yang semakin memperkuat hipotesis bahwa Van Gogh menyisipkan teori fisika dalam karyanya. Peneliti juga menemukan keselarasan antara jarak dan berat sapuan kuas dengan skala Batchelor, yang menggambarkan ukuran pusaran dan tetesan sebelum menghilang dalam cairan.
“Representasi turbulensi yang akurat oleh Van Gogh mungkin berasal dari pengamatannya terhadap pergerakan awan dan atmosfer, atau bisa jadi merupakan insting alaminya untuk menangkap dinamika langit,” kata Huang.
Makna Tambahan dari Starry Night
Sebelumnya, pada tahun 2020, peneliti menemukan spesies laba-laba baru yang terinspirasi dari lukisan Starry Night, yang dinamakan laba-laba merak. Kemiripan pusaran warna-warni dalam lukisan dengan titik bercahaya di belakang laba-laba menjadi dasar penamaan ini. Selain itu, seorang ahli mikrobiologi juga menemukan kemiripan antara pusaran dalam lukisan dengan koloni bakteri bermutasi. Menariknya, NASA juga mengklaim bahwa lukisan ini menggambarkan pola pusaran badai di Jupiter, dengan awan yang berputar mirip dengan turbulensi atmosfer planet terbesar tersebut, seperti yang terdeteksi oleh wahana antariksa Juno.
Tentang Starry Night
Lukisan Starry Night diciptakan Van Gogh pada Juni 1889 saat ia berada di rumah sakit jiwa di Prancis, dalam proses pemulihan dari gangguan mental. Saat itu, ia sempat memotong telinga kirinya. Karya ini dituangkan di atas kanvas dengan cat minyak dan menggambarkan pemandangan langit yang berputar dari jendela kamarnya. Starry Night terkenal berkat detail sapuan kuasnya dan menjadi ikonik, bahkan di mata orang yang tidak akrab dengan seni atau sains. dari DETIK.com