MIM, Jawa Tengah 24 Juni 2024
KUDUS MediaIndonesiaMaju.com – Keberadaan tumpukan sampah yang banyak menggunung di tempat pembuangan akhir (TPA) Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, kini menjadi pekerjaan rumah yang sangat pelik untuk segera dituntaskan. Sebab jika tak tertangani, maka TPA setempat overload dan kapasitasnya hanya dapat diprediksi sampai 3 tahun lagi
Ketua LSM Hijau Kudus, Sholeh Isman mengatakan bahwa kesalahan pengelolaan sampah di Kudus yang terjadi saat ini adalah masih menggunakan metode tradisional dan belum menerapkan teknologi modern.
“Perihal sampah ini sangatlah penting, tentunya yang menjadi fokus yaitu bagaimana supaya teknologi seperti mesin-mesin kita masukkan dalam pengelolaan sampah, jadi tidak tradisional seperti yang sudah kita lakukan sekarang ini,
Tidak hanya pada pemanfaatan teknologi, lanjut Sholeh, Pengelolaan sampah juga harus dilakukan sedari awal yakni saat masih berada di TPS (tempat pembuangan sampah) dengan saling berkolaborasi secara terpadu.
“Kalau dapat menyelesaikan malah sampahnya sendiri maka dengan kerjasama antar desa itu bisa dilakukan ya tentunya pengelolaan ini dampaknya akan bisa berjalan baik dan terpadu, jadi TPA tetap ada tetapi tidak terus semua sampah digeser kesana,” kata Sholeh
Sholeh menyebut salah satu cara yang dapat dilakukan saat di TPS yakni dengan memilah sampah organik untuk dapat didaur ulang, dan anorganik dibakar dan dijadikan pupuk.
“Jika dari desa dapat melakukan hal tersebut, bahkan dilakukan dengan berkolaborasi bersama desa sekitarnya. Maka dapat mengurai sampah yang dikirimkan ke TPA dan ini akan dapat dikembangkan dengan BUMDes,” tandasnya.
Terkait permasalahan sampah di Pasar Bitingan telah dikomunikasikan Sayid dengan Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman Lingkungan Hidup (PKPLH) Kudus.
Namun saat ini, kata Sholeh butuh solusi kongkret jangan melegitimasi bahwa kondisi pengiriman sampah di TPA Tanjungrejo yang tidak normal seperti biasa. Selalu beralasan karena terkendala alat berat yang digunakan untuk menata sampah mengalami kerusakan.
PJ Bupati Kudus juga segera mengevaluasi kinerja Kepala dinas Pkplh , dianggap tidak maksimal menangani sampah , tegas Sholeh Isman (tumenggung fikri)