Balai Karantina tegaskan ekspor mutlak bagi keberlanjutan ekonomi RI

- Jurnalis

Friday, 23 August 2024 - 13:53 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MIM,23 Agustus 2024

mediaindonesiamaju.com dilansir dari antaranews.com// Padang – Direktur Tindakan Karantina Ikan Badan Karantina Indonesia Wahyu Widodo menegaskan pentingnya peranan sektor ekspor bagi keberlanjutan perekonomian Indonesia pascapandemi COVID-19 hingga di tengah ketidakpastian global.

“Program Merdeka Ekspor sangat relevan dengan strategi. Sebab, dalam konteks globalisasi yang semakin mendalam, ekspor bukan lagi sekadar opsi melainkan kebutuhan mutlak bagi keberlanjutan ekonomi nasional Indonesia,” kata Direktur Tindakan Karantina Ikan Badan Karantina Indonesia Wahyu Widodo di Padang, Jumat.

Widodo mengatakan, salah satu strategi pemerintah dalam memulihkan perekonomian negara yaitu membuat program Merdeka Ekspor. Kebijakan di sektor ekspor ini diluncurkan pada 2012 oleh kepala negara.

Baca Juga :  Gandeng Puskesmas Kokoda, Satgas Yonif 762/VYS Penyuluhan Kesehatan Siswa-Siswi di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Kokoda

Langkah ini bertujuan untuk menghadirkan komitmen kebutuhan ekspor sebagai upaya membangkitkan perekonomian Indonesia pascapandemi COVID-19. Visi misi program Merdeka Ekspor yakni membuat produk ekspor Indonesia yang memiliki harga serta dapat bersaing di pasar internasional.

“Termasuk juga kualitas produk hingga terjaganya pasokan yang berkelanjutan,” kata Widodo.

Ia menyakini apabila kebijakan ekspor tersebut dilakukan dengan maksimal maka akan membantu percepatan pemulihan ekonomi nasional. Selain itu, Merdeka Ekspor secara langsung juga akan menggerakkan ekonomi di provinsi, kabupaten dan kota di tanah air.

Khusus di Ranah Minang Balai Karantina Indonesia melihat adanya potensi ekspor yang signifikan terutama bidang perikanan. Hal itu misalnya ikan, udang, lobster, kepiting laut serta berbagai olahan perikanan daerah memiliki daya saing tinggi di pasaran.

Baca Juga :  Oknum Guru SMP Di Lamongan Tampar Murid Dihadapan Teman Sekelas

Berdasarkan data, hingga Juni 2024 ekspor kerapu ke Hong Kong mencapai Rp60 miliar lebih. Balai Karantina mendorong pemerintah provinsi untuk terus mengoptimalkan sumber daya yang ada termasuk mengembangkan perikanan di daerah lainnya.

“Rata-rata Sumatera Barat bisa mengekspor ikan kerapu ke Hong Kong dua sampai tiga kali dalam setahun dengan berat 40 ton hingga 60 ton. Total nilainya berkisar Rp7,2 miliar hingga Rp10 miliar,” kata dia. (Red : Giandra)

Berita Terkait

Ekonomi Sulit, Pedangang Menjerit
Prabowo Gelar Sidang Kabinet Paripurna Perdana Hari Ini
Sritex Menghadapi Tantangan Besar: Pengumuman Pailit Perusahaan Tekstil
Riset Microsoft: Ada 600 Juta Serangan Siber per Hari, Password Jadi Target Utama
7 Rekomendasi Menarik untuk Pemberian MPASI dari WHO yang Wajib Diketahui!
Prabowo Bakal Terbitkan Perpres untuk Hapus Utang 6 Juta Petani dan Nelayan
Dampak Siklon Tropis Trami bagi Indonesia
Penerapan BPKB Elektronik di Indonesia: Lebih Mudah dan Cepat
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Thursday, 24 October 2024 - 09:51 WIB

Ekonomi Sulit, Pedangang Menjerit

Thursday, 24 October 2024 - 09:07 WIB

Sritex Menghadapi Tantangan Besar: Pengumuman Pailit Perusahaan Tekstil

Thursday, 24 October 2024 - 09:06 WIB

Riset Microsoft: Ada 600 Juta Serangan Siber per Hari, Password Jadi Target Utama

Thursday, 24 October 2024 - 09:02 WIB

7 Rekomendasi Menarik untuk Pemberian MPASI dari WHO yang Wajib Diketahui!

Thursday, 24 October 2024 - 08:59 WIB

Prabowo Bakal Terbitkan Perpres untuk Hapus Utang 6 Juta Petani dan Nelayan

Berita Terbaru

Berita

Pemkot Salurkan Bansos Sembako Ratusan Lansia dan Disabilitas

Thursday, 24 Oct 2024 - 17:37 WIB

Berita

Ekonomi Sulit, Pedangang Menjerit

Thursday, 24 Oct 2024 - 09:51 WIB