Kurangi Pengangguran pemerintah Kabupaten Demak menggelar program pelatihan kerja berbasis kompetensi

- Jurnalis

Saturday, 14 September 2024 - 11:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MIM, Jawa Tengah, 14 September 2024

Demak – mediaindonesiamaju.com//

Sebagai upaya menekan angka pengangguran di Kabupaten Demak, Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Dinnakerind) Kabupaten Demak menggelar program pelatihan kerja berbasis kompetensi. Pelatihan selama 20 hari dari tanggal 19 Agustus dan berakhir pada 13 September hari ini, Jumat (13/9/24). 

Ahmad Hilaludin, Kepala UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Demak, mengatakan  pada tahun 2024 ini terdapat empat angkatan peserta yang telah mengikuti program pelatihan berbasis kompetensi. 

“Angkatan terakhir telah dimulai sejak 19 Agustus dan berakhir pada 13 September. Program ini berlangsung selama 20 hari kerja,” jelas Hilal.

Baca Juga :  Polri mengerahkan 5.791 personel dalam pengawalan dan pengamanan World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei mendatang

Berbagai jenis pelatihan yang diberikan meliputi kejuruan tata boga, tata rias, jahit, dan las. Total peserta untuk angkatan terakhir ini mencapai 80 orang yang dibagi dalam lima kelas, masing-masing terdiri dari 16 peserta.

“Di BLK sendiri ada pelatihan boga dan rias. Sedangkan pelatihan di desa meliputi jahit di Desa Brambang dan Batursari, serta pelatihan las di Desa Pundenarum,” jelas Hilal lebih lanjut.

Pelatihan ini secara khusus menyasar masyarakat yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan kelompok kemiskinan ekstrem. Namun, menurut Hilal, tidak semua peserta dari DTKS bersedia mengikuti program pelatihan, meski pihaknya tetap mengutamakan mereka dalam rekrutmen.

Baca Juga :  Topan Milton Hantam Florida Tewaskan 10 Orang

“Target utama kami adalah mereka yang terdaftar di DTKS agar setelah pelatihan bisa lebih kreatif dan berwirausaha atau mencari pekerjaan. Namun, kadang yang masuk dalam DTKS tidak mau mengikuti pelatihan,” katanya.

Peserta yang mengikuti pelatihan di BLK memiliki batas usia maksimal 40 tahun, sementara pelatihan di desa lebih fleksibel dalam penerimaan peserta.

“Di BLK kita batasi usia maksimal 40 tahun, sedangkan untuk pelatihan di desa lebih fleksibel karena sasarannya adalah masyarakat setempat,” tutup Hilal. (red/latif)

Berita Terkait

Ekonomi Sulit, Pedangang Menjerit
Prabowo Gelar Sidang Kabinet Paripurna Perdana Hari Ini
Sritex Menghadapi Tantangan Besar: Pengumuman Pailit Perusahaan Tekstil
Riset Microsoft: Ada 600 Juta Serangan Siber per Hari, Password Jadi Target Utama
7 Rekomendasi Menarik untuk Pemberian MPASI dari WHO yang Wajib Diketahui!
Prabowo Bakal Terbitkan Perpres untuk Hapus Utang 6 Juta Petani dan Nelayan
Dampak Siklon Tropis Trami bagi Indonesia
Penerapan BPKB Elektronik di Indonesia: Lebih Mudah dan Cepat
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Thursday, 24 October 2024 - 09:51 WIB

Ekonomi Sulit, Pedangang Menjerit

Thursday, 24 October 2024 - 09:07 WIB

Sritex Menghadapi Tantangan Besar: Pengumuman Pailit Perusahaan Tekstil

Thursday, 24 October 2024 - 09:06 WIB

Riset Microsoft: Ada 600 Juta Serangan Siber per Hari, Password Jadi Target Utama

Thursday, 24 October 2024 - 09:02 WIB

7 Rekomendasi Menarik untuk Pemberian MPASI dari WHO yang Wajib Diketahui!

Thursday, 24 October 2024 - 08:59 WIB

Prabowo Bakal Terbitkan Perpres untuk Hapus Utang 6 Juta Petani dan Nelayan

Berita Terbaru

Berita

Pemkot Salurkan Bansos Sembako Ratusan Lansia dan Disabilitas

Thursday, 24 Oct 2024 - 17:37 WIB

Berita

Ekonomi Sulit, Pedangang Menjerit

Thursday, 24 Oct 2024 - 09:51 WIB