MIM, JAWA TENGAH, 24 SEPTEMBER 2024
Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid, mengawal repatriasi 288 artefak bersejarah dari Belanda. Proses ini melibatkan kerja sama kedua negara dan studi provenans untuk memastikan keaslian artefak. Hilmar menekankan pentingnya repatriasi dalam pemulihan identitas nasional dan penyebaran pengetahuan tentang kekayaan sejarah Indonesia.
Kesepakatan repatriasi dimulai dengan penandatanganan MoU pada 2017. Artefak yang dipulangkan mencakup benda dari perang Puputan Badung (1906) dan arca dari Candi Singhasari. Semua artefak akan dikelola oleh Museum Nasional Indonesia dan dipamerkan mulai 15 Oktober.
Selain itu, penelitian asal-usul artefak juga memperkaya wawasan tentang sejarah Nusantara. Repatriasi ini diharapkan memperkuat identitas budaya nasional dan hubungan diplomatik Indonesia-Belanda.
Dari detiktravel