MIM, JAWA TENGAH, 25 SEPTEMBER 2024
Di tengah perjalanan sejarah kemerdekaan Indonesia, terdapat sosok-sosok yang berkontribusi dengan cara yang mungkin tidak terlihat di permukaan. Salah satunya, Djiaw Kie Siong. Djiaw Kie Siong, seorang petani keturunan Tionghoa yang berperan dalam momen-momen krusial menjelang proklamasi.
Meskipun namanya tidak sepopular Sukarno atau Muhammad Hatta beserta golongan muda, warisan yang ditinggalkannya patut dicatat dan dikenang. Rumahnya yang terletak di Dusun Bojong, Rengasdengklok, Karawang, bukan hanya sekadar bangunan, melainkan sebuah saksi bisu dari berbagai peristiwa bersejarah.
Di sinilah banyak langkah penting dalam perjuangan kemerdekaan terjadi, termasuk pertemuan strategis yang melibatkan para tokoh pejuang kemerdekaan. Rumah Djiaw Kie Siong memberikan gambaran tentang kerjasama antar anggota masyarakat yang berkomitmen untuk mencapai kemerdekaan Indonesia.
Berikut lima (5) fakta menarik tentang Djiaw Kie Siong:
1.Pemilik Rumah Tempat penculikan Sukarno dan Hatta
Rumah Djiaw Kie Siong adalah tempat Sukarno dan Hatta diculik oleh golongan muda pada 16 Agustus 1945. Rumah itu menjadi lokasi penting dalam sejarah kemerdekaan.
2. Ikut Berperan dalam Persiapan Proklamasi
Rumah ini menjadi tempat di mana Bendera Merah Putih dikibarkan sehari sebelum proklamasi, sebagai simbol harapan kemerdekaan yang segera diumumkan.
3. Dipilih Berkat Hubungan dengan Anggota PETA
Pemilihan rumah Djiaw sebagai tempat pengasingan Soekarno dan Hatta berkat saran Kapten Marsin, menunjukkan kerjasama antara masyarakat dan pejuang kemerdekaan.
4. Dikenal sebagai Sosok Dermawan
Djiaw Kie Siong dikenal sebagai sosok murah hati yang menyediakan rumahnya untuk perlindungan para tokoh nasional, meskipun tidak terlibat langsung dalam perjuangan.
5. Diakui dalam Sejarah dengan Piagam Penghargaan
Pada tahun 1961, Djiaw Kie Siong menerima piagam penghargaan dari Mayjen Ibrahim Adjie, menegaskan bahwa kontribusinya diakui meski jarang disebut dalam sejarah resmi.
Dari detiktravel