Warnai Perjuangan 3 Atlet Kriket Berau di PON Aceh-Sumut

- Jurnalis

Thursday, 26 September 2024 - 08:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MIM, JAWA TENGAH, 26 SEPTEMBER 2024

Atlet Kriket Berau hampir tidak diizinkan, bahkan nyaris dipulangkan menjadi cerita pilu perjuangan 3 atlet Berau yang ingin membantu Provinsi Kalimantan Timur (Prov Kaltim) di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 Sumut-Aceh. Dibalik prestasi prestisius ketiga atlet Berau, Berlian Duma Pare, Noor Aina, dan Filidia Chandra Mulyani Ritonga, di PON 2024 Sumur-Aceh, siapa sangka, mereka hampir tidak bisa ikut bertanding karena berbagai kendala.

Kontingen Kriket Kaltim juga disebut sempat diremehkan provinsi lain, karena tidak punya lapangan sendiri. Meski begitu, berkat motivasi dan semangat pantang menyerah, atlet-atlet yang tergabung di Kriket Kaltim ini akhirnya sukses meraih 3 medali, yakni 1 Medali Emas dan 2 Medali perak. Berlian, yang juga merupakan pekerja honorer di Dinas Pendidikan mengakui, kendala pertama, yakni sempat tidak diizinkan oleh instansi tempatnya bekerja, karena dinilai sudah terlalu banyak izin untuk ikut pertandingan.

“Kami saat itu datang terlambat ketika ikut TC. Jadi harus buat surat keterlambatan dulu. Itu pun kami hampir dipulangkan. Untungnya pengurus kami selalu mendukung kami,” katanya. Tidak hanya itu, selama berlatih, Berlian bersama rekan-rekannya terpaksa harus mencari lapangan. Bahkan tidak jarang mereka harus menunggu orang yang menggunakan lapangan pulang baru bisa berlatih.

Baca Juga :  apel gabungan TNI, Polri dan Perhutani Grobogan gunah Cegah Terjadinya kebakaran hutan

Sekadar diketahui, hingga saat ini kontingen Kriket Kaltim yang meraih medali 1 emas dan 2 perak tidak memiliki lapangan sendiri. Para atlet harus memutar otak untuk bisa berlatih dengan menumpang lapangan yang ada di sekitarnya. “Kami dijanji, kalau kami dapat medali di PON 2024, baru akan dibangunkan lapangan Kriket. Ini yang membuat kami sangat termotivasi dan berjuang agar meraih emas,” paparnya.

Bahkan, selama berlatih mereka kerap kehabisan makanan. “Kami akali sendiri kalau kami kehabisan makanan. Apakah masak sarden, goreng telur. Penting kami bisa makan dulu,” kisahnya. Sementara ketika bertanding di PON 2024 Sumut-Aceh, dia menyoroti kondisi lapangan yang tidak begitu standar untuk ukuran PON, karena kondisinya berlumpur, terutama ketika hujan turun. “Kami sebenarnya tidak kaget, karena kami sudah terbiasa dengan lapangan seperti itu. Kendalanya itu cuma cuaca saja,” terangnya.

Bahkan, mereka dari kontingen Kaltim sempat “tumbang”, karena suhu panasnya yang berbeda dengan suhu panas di Kalimantan Timur. Tidak hanya itu, atlet kriket Berau lainnya, yakni Filidia Chandra Mulyani Ritonga, juga sempat mengalami cidera lutut yang membuatnya hampir tidak bisa bertanding. “Untungnya, kami masih bisa tampil maksimal, meskipun dengan berbagai kendala yang kami alami, baik itu sebelum bertanding di PON, sehingga berhasil membawa pulang prestasi,” paparnya.

Baca Juga :  Fakta-fakta OTT KPK di Kalimantan Selatan: Enam Tersangka Ditangkap, Barang Bukti Rp10 Miliar Disita.

Berlian juga masih ingat, kontingen Kriket Kaltim sempat diremehkan oleh kontingen dari daerah lain, karena tidak mempunyai lapangan Kriket. “Kami tidak tersinggung, karena memang kenyataannya seperti itu. Tapi, itu kami jadikan motivasi untuk terus berjuang hingga berhasil meraih 1 emas dan 2 perak,” paparnya. Dengan prestasi tersebut, mereka berharap kepada pemerintah daerah maupun provinsi, agar dapat membangunkan lapangan untuk atlet-atlet Kriket berlatih.

Dengan adanya lapangan tersebut, tentunya akan memberikan dampak positif untuk perkembangan olahraga Kriket di Kaltim, khususnya mencetak atlet-atlet potensial masa depan. “Kami ikut PON itu tidak punya lapangannya, tapi bisa mendapat medali. Ini cukup miris juga, kalau kondisi ini masih terus berlanjut. Semoga bisa dibangun lapangannya,” ujar Berlian mengakhiri ceritanya.

Dari BERAU TERKINI.co.id

Berita Terkait

Pemkot Salurkan Bansos Sembako Ratusan Lansia dan Disabilitas
Polemik Angkutan Batu Bara, DPRD Paser Tetap Minta Utamakan Kepentingan Masyarakat
Kasus Suap Hakim PN Surabaya Berawal dari Kecurigaan Vonis Bebas Ronald Tannur
Ahmad Luthfi Angkat Suara soal Isu Benturan TNI-Polri di Pilgub Jateng
Ekonomi Sulit, Pedangang Menjerit
Prabowo Gelar Sidang Kabinet Paripurna Perdana Hari Ini
Riset Microsoft: Ada 600 Juta Serangan Siber per Hari, Password Jadi Target Utama
Prabowo Bakal Terbitkan Perpres untuk Hapus Utang 6 Juta Petani dan Nelayan
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Thursday, 24 October 2024 - 17:37 WIB

Pemkot Salurkan Bansos Sembako Ratusan Lansia dan Disabilitas

Thursday, 24 October 2024 - 13:58 WIB

Polemik Angkutan Batu Bara, DPRD Paser Tetap Minta Utamakan Kepentingan Masyarakat

Thursday, 24 October 2024 - 10:03 WIB

Kasus Suap Hakim PN Surabaya Berawal dari Kecurigaan Vonis Bebas Ronald Tannur

Thursday, 24 October 2024 - 10:00 WIB

Ahmad Luthfi Angkat Suara soal Isu Benturan TNI-Polri di Pilgub Jateng

Thursday, 24 October 2024 - 09:51 WIB

Ekonomi Sulit, Pedangang Menjerit

Berita Terbaru

Berita

Pemkot Salurkan Bansos Sembako Ratusan Lansia dan Disabilitas

Thursday, 24 Oct 2024 - 17:37 WIB

Berita

Ekonomi Sulit, Pedangang Menjerit

Thursday, 24 Oct 2024 - 09:51 WIB