MIM, JAWA TENGAH, 4 OKTOBER 2024
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati kembali melakukan pembongkaran terhadap ratusan lapak pedagang di Alun-alun Kembangjoyo. Proses revitalisasi ini bertujuan untuk memperbaiki tata ruang alun-alun yang sebelumnya telah digunakan sebagai pusat kuliner dan aktivitas masyarakat.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Pati, Hadi Santosa, menjelaskan bahwa pembongkaran dilakukan terhadap 160 lapak yang terletak di bagian tengah alun-alun dari total 390 lapak.
“Lapak di tengah dibongkar untuk memberikan ruang terbuka. Kami juga mengusulkan adanya ruang publik yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan masyarakat,” ungkap Hadi. Menurutnya, kios-kios di bagian tengah kurang berfungsi optimal sehingga diperlukan penataan ulang. Ruang terbuka di tengah alun-alun diharapkan dapat menjadi tempat berkumpul bagi warga.
Pemkab Pati juga merencanakan pembangunan akses jalan baru yang akan menghubungkan Alun-alun Kembangjoyo dengan Taman Kota Kalidoro. Akses ini bertujuan memudahkan pengunjung dari taman kota langsung menuju alun-alun. Sebelum proses revitalisasi ini dimulai, Pemkab Pati telah berdiskusi dengan Paguyuban Pedagang Kaki Lima (PKL) Kembangjoyo.
“Saat berjualan di Simpang Lima, perekonomian kami bagus. Namun setelah dipindahkan ke lokasi yang sekarang, pengunjung sepi dan kondisi ekonomi semakin lesu,” keluhnya. Selain masalah relokasi, Tukul juga mengkritik penerapan Peraturan Daerah (Perda) terkait PKL yang menurutnya belum dijalankan secara konsisten. Ia berharap Pemkab Pati tidak hanya fokus pada pemindahan PKL, tetapi juga memperhatikan penataan fasilitas alun-alun dan akses masuk yang memadai.
“Jangan hanya sekedar relokasi, tetapi aturan lain juga harus ditegakkan, seperti pembenahan akses dan fasilitas di alun-alun ini,” tegasnya. Revitalisasi Alun-alun Kembangjoyo diharapkan dapat meningkatkan kunjungan masyarakat dan memberikan dampak positif bagi perekonomian PKL di sekitar alun-alun.
Neza-red