MIM,JAWA TENGAH,8 OKTOBER 2024
Kemacetan merupakan salah satu permasalahan yang dibahas saat debat perdana Pilkada Jakarta. Seperti apa tingkat kemacetan di Jakarta?
Debat perdana Pilkada Jakarta mengusung tema ‘Penguatan Sumber Daya Manusia dan Transformasi Jakarta menjadi Kota Global’. Salah satu hal yang dibahas dalam debat perdana itu adalah soal mengatasi kemacetan di Jakarta. Moderator bertanya gagasan dari calon gubernur nomor urut dua Dharma Pongrekun soal gagasannya mengatasi macet Jakarta.
Dharma menyebut akan memperbaiki manajemen transportasi umum sebelum nantinya menambah armada. Tak cuma itu dia juga berupaya bisa meningkatkan kenyamanan di transportasi umum agar makin banyak warga Jakarta yang mau beralih dari kendaraan pribadi
Lebih lanjut, dia tak mau mengeluarkan banyak anggaran jika permasalahan yang sebenarnya ada di manajemen. Dia juga mengupayakan transportasi terintegrasi seluruhnya.
“Jangan kita mengeluarkan anggaran tetapi kita sebenarnya tidak tahu faktor mana yang perlu kita perbaiki. Kemudian kita perlu mengurai kemacetan, dengan apa? Dengan membuat suatu compound-compound yang di mana di situ ada tempat tinggal ada pasar, ada sekolah, sehingga transportasi ini juga bisa terkonsolidasi dan dibuat minimal 500 meter dari permukiman sebagai vendor daripada MRT atau LRT atau TransJakarta, yaitu mikro transportasi yang terhubung satu dengan yang lain,” kata Dharma.
Menanggapi hal itu, calon gubernur nomor urut 1 Ridwan Kamil mengungkap gagasannya. Ridwan Kamil sudah memiliki solusi yang dipercaya bisa menyelesaikan macet. Salah satunya adalah menggunakan perahu yang dimungkinkan melintasi sungai di Jakarta. Nantinya kehadiran jalur sungai itu juga akan didukung dengan perluasan flyover sekaligus jaringan MRT, LRT, TransJakarta, dan moda transportasi umum lainnya.
“Kita mungkin akan berinovasi membuat riverway atau perahu melintasi 13 sungai di Jakarta dan juga perluasan flyover juga masih dibutuhkan secara realiti,” kata Ridwan Kamil dalam debat Pilkada Jakarta.
Di samping itu, dia juga akan menawarkan program work from home (WFH) secara bergilir untuk para pekerja di Jakarta. Kebijakan tersebut akan digabungkan dengan dengan melakukan sentralisasi kawasan bisnis di berbagai daerah sehingga pergerakan di Jakarta bisa berkurang.
Ridwan Kamil juga mengatakan pihaknya akan melakukan sentralisasi pusat bisnis di berbagai daerah. Pusat bisnis tidak hanya akan ada di Jakarta Pusat saja, sehingga warga tak perlu melakukan pergerakan yang jauh untuk bekerja. Kawasan bisnis itu di antaranya akan dipusatkan di Ancol, Pantai Indah Kapuk, Kelapa Gadung, hingga TB Simatupang.
Sementara itu, calon gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung mengungkap strateginya mengatasi macet Jakarta dengan melibatkan aglomerasi. Menurutnya, TransJakarta saja belum cukup untuk mengatasi atau menyelesaikan persoalan macet di Jakarta.
“Aglomerasi telah ada, maka yang harus dilakukan adalah Transjabodetabek. Untuk itu maka harus diatur dari ujungnya. Saya termasuk yang akan membebaskan 15 golongan yang sekarang sudah naik busway gratis, maka mereka naik MRT dan LRT juga gratis baik itu dari Bekasi, dari Tangerang Selatan, dari Bogor dan dari mana pun apabila fasilitas itu ada,” kata Pramono.
arnestya-red