Produksi Beras Terancam: Luas Panen Menyusut, Diperkirakan di Bawah 30 Juta Ton

- Jurnalis

Wednesday, 16 October 2024 - 10:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MIM, JAWA TENGAH, 16 OKTOBER 2024

Produksi Beras 2023 Diprediksi Turun: Dampak El Nino dan Perubahan Luas Panen

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa produksi beras tahun ini diperkirakan turun sebesar 0,76 juta ton atau 2,43 persen, menjadi 30,34 juta ton. Penurunan ini dipengaruhi oleh penyusutan luas panen, yang berkurang 0,17 hektare dibandingkan tahun lalu, mencapai 10,05 juta hektare.

 

Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar, menjelaskan bahwa penurunan luas panen terjadi pada periode Januari hingga April, yang berimbas pada hasil produksi. Hal ini dipicu oleh fenomena El Nino yang mengakibatkan keterlambatan tanam. “Pada subround I, luas panen menyusut 0,64 juta hektare dibandingkan tahun lalu,” ungkapnya dalam konferensi pers pada 15 Oktober.

Baca Juga :  Hasil Temui Jokowi, Para Pengusaha Tambang Bakal Bentuk Konsorsium Investasi

 

Namun, tidak semua periode mengalami penurunan. Amalia mencatat bahwa pada subround II (Mei hingga Agustus) dan subround III (September hingga Desember), luas panen masing-masing meningkat 0,1 juta hektare dan 0,38 juta hektare. Meskipun terjadi penurunan pada awal tahun, proyeksi untuk produksi beras menunjukkan tanda-tanda perbaikan, dengan kenaikan masing-masing sebesar 0,16 juta ton dan 1 juta ton pada periode tersebut.

Baca Juga :  Mitra

 

Wilayah Jawa masih menjadi kontributor terbesar dalam produksi beras nasional, menyuplai 16,45 juta ton, diikuti oleh Sumatera dengan 6,67 juta ton, Sulawesi 3,98 juta ton, serta Bali dan Nusa Tenggara dengan 1,61 juta ton. Kalimantan menyumbang 1,43 juta ton, sementara Maluku dan Papua berkontribusi 0,21 juta ton.

 

Dengan perubahan iklim yang terus berlangsung, tantangan dalam sektor pertanian, terutama dalam produksi beras, tetap menjadi fokus utama untuk menjamin ketahanan pangan nasional.

alya-red

Berita Terkait

Ekonomi Sulit, Pedangang Menjerit
Prabowo Gelar Sidang Kabinet Paripurna Perdana Hari Ini
Sritex Menghadapi Tantangan Besar: Pengumuman Pailit Perusahaan Tekstil
Riset Microsoft: Ada 600 Juta Serangan Siber per Hari, Password Jadi Target Utama
7 Rekomendasi Menarik untuk Pemberian MPASI dari WHO yang Wajib Diketahui!
Prabowo Bakal Terbitkan Perpres untuk Hapus Utang 6 Juta Petani dan Nelayan
Dampak Siklon Tropis Trami bagi Indonesia
Penerapan BPKB Elektronik di Indonesia: Lebih Mudah dan Cepat
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Thursday, 24 October 2024 - 09:51 WIB

Ekonomi Sulit, Pedangang Menjerit

Thursday, 24 October 2024 - 09:07 WIB

Sritex Menghadapi Tantangan Besar: Pengumuman Pailit Perusahaan Tekstil

Thursday, 24 October 2024 - 09:06 WIB

Riset Microsoft: Ada 600 Juta Serangan Siber per Hari, Password Jadi Target Utama

Thursday, 24 October 2024 - 09:02 WIB

7 Rekomendasi Menarik untuk Pemberian MPASI dari WHO yang Wajib Diketahui!

Thursday, 24 October 2024 - 08:59 WIB

Prabowo Bakal Terbitkan Perpres untuk Hapus Utang 6 Juta Petani dan Nelayan

Berita Terbaru

Berita

Pemkot Salurkan Bansos Sembako Ratusan Lansia dan Disabilitas

Thursday, 24 Oct 2024 - 17:37 WIB

Berita

Ekonomi Sulit, Pedangang Menjerit

Thursday, 24 Oct 2024 - 09:51 WIB