MIM, JAWA TENGAH, 16 OKTOBER 2024
Realisasi Investasi di Era Jokowi: Rp9.117 Triliun dan 13 Juta Lapangan Kerja
Kementerian Investasi/BKPM mencatat bahwa selama satu dekade pemerintahan Presiden Joko Widodo (2014-2024), total realisasi investasi mencapai Rp9.117,4 triliun. Menteri Investasi, Rosan Roeslani, merinci bahwa periode pertama (2014-2019) menghasilkan Rp3.294,3 triliun, sementara periode kedua (2019-2024) menyumbang Rp5.823,1 triliun.
Rosan menjelaskan bahwa pertumbuhan investasi cenderung stabil, berkat kestabilan ekonomi dan politik yang berhasil menarik minat investor, baik domestik maupun asing. “Kedamaian dan kestabilan negara ini adalah kunci kepercayaan para investor,” ungkapnya.
Dalam hal penyerapan tenaga kerja, sebanyak 13.836.775 orang terlibat selama 10 tahun, dengan 1.875.214 orang pada tahun 2024 saja. Sektor manufaktur menjadi pendorong utama investasi dengan pertumbuhan 15,5 persen, diikuti oleh sektor jasa dan primer. Sementara itu, investasi mulai merata di luar Pulau Jawa pada 2020-2024.
Sektor hilirisasi menyerap 22,18 persen dari total investasi, dengan sektor mineral menyumbang Rp759,83 triliun, termasuk smelter nikel dan tembaga. Sektor kehutanan juga berkontribusi besar dengan Rp196,99 triliun, sementara sektor pertanian dan minyak dan gas mencapai Rp130,23 triliun dan Rp139,61 triliun, masing-masing.
Untuk periode Januari-September 2024, investasi tercatat Rp1.261,43 triliun, meningkat 19,78 persen dibandingkan tahun lalu, dan sudah mencapai 76,45 persen dari target Rp1.650 triliun yang ditetapkan Jokowi. “Kami berada di jalur yang tepat untuk mencapai target tersebut,” tambah Rosan.
Dengan pencapaian ini, pemerintah berkomitmen untuk terus menciptakan iklim investasi yang kondusif dan berkelanjutan demi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
alya-red