Penganiayaan Pelajar MA hingga Koma di Tebet, Keluarga Bantah Motif Asmara

- Jurnalis

Friday, 18 October 2024 - 08:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MIM,JAWA TENGAH,18 OKTOBER 2024

Keluarga pelajar korban penganiayaan di sebuah Madrasah Aliyah (MA) di Tebet membantah motif asmara yang melatarbelakangi peristiwa itu. Motif “masalah perempuan” ini diungkap oleh Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan Ajun Komisaris Gogo Galesung, pada Jumat, 11 Oktober 2024. Akibat penganiayaan itu, AAP, 16 tahun, sempat koma.

“Bukan (asmara), sih, kalau menurut saya,” ucap NAP, 21 tahun, kakak korban, saat dijumpai di Polres Jakarta Selatan, Senin, 14 Oktober 2024.

Motif penganiayaan, kata NAP, diduga berawal dari teguran yang dilontarkan korban kepada pelaku berinisial N, yang merupakan kakak kelasnya.
Teguran itu perihal teman-teman adiknya yang keberatan dengan sikap N kepada mereka. Korban membantu menyampaikan keberatan teman-temannya dengan menegur N. “Mungkin dia abang kelas gak terima kali ditegur sama adik kelasnya kali, ya, terus dia mau main hakim sendiri di luar,” ucap NAP memprediksi.
Menurut NAP, adiknya itu adalah siswa yang aktif di sekolah sehingga tidak memiliki musuh. Teman-teman AAP yang tidak disebutkan namanya itu merasa terlindungi oleh korban yang kini masih dirawat di RSUD Budhi Asih. “Bukan karena dia jagoan atau segala macam,” ucap NAP menegaskan.

Baca Juga :  Iklan

NAP tidak bisa menerima alasan penganiayaan kepada adiknya yang terjadi di lingkungan Madrasah Aliyah di Tebet, pada 8 Oktober 2024 lalu versi polisi. “Alasannya itu masih menurut saya enggak masuk akal aja sih,” ujarnya.
Namun, pihak keluarga tetap menyerahkan proses penyelidikan dari dugaan penganiayaan itu kepada Polres Jakarta Selatan. Pada Senin, 14 Oktober 2024, polisi telah menaikkan status laporan dari penyelidikan menjadi penyidikan.
arnestya-red

Berita Terkait

Pemkot Salurkan Bansos Sembako Ratusan Lansia dan Disabilitas
Polemik Angkutan Batu Bara, DPRD Paser Tetap Minta Utamakan Kepentingan Masyarakat
Kasus Suap Hakim PN Surabaya Berawal dari Kecurigaan Vonis Bebas Ronald Tannur
Ahmad Luthfi Angkat Suara soal Isu Benturan TNI-Polri di Pilgub Jateng
Ekonomi Sulit, Pedangang Menjerit
Prabowo Gelar Sidang Kabinet Paripurna Perdana Hari Ini
Sritex Menghadapi Tantangan Besar: Pengumuman Pailit Perusahaan Tekstil
Riset Microsoft: Ada 600 Juta Serangan Siber per Hari, Password Jadi Target Utama
Berita ini 10 kali dibaca

Berita Terkait

Thursday, 24 October 2024 - 17:37 WIB

Pemkot Salurkan Bansos Sembako Ratusan Lansia dan Disabilitas

Thursday, 24 October 2024 - 13:58 WIB

Polemik Angkutan Batu Bara, DPRD Paser Tetap Minta Utamakan Kepentingan Masyarakat

Thursday, 24 October 2024 - 10:03 WIB

Kasus Suap Hakim PN Surabaya Berawal dari Kecurigaan Vonis Bebas Ronald Tannur

Thursday, 24 October 2024 - 10:00 WIB

Ahmad Luthfi Angkat Suara soal Isu Benturan TNI-Polri di Pilgub Jateng

Thursday, 24 October 2024 - 09:51 WIB

Ekonomi Sulit, Pedangang Menjerit

Berita Terbaru

Berita

Pemkot Salurkan Bansos Sembako Ratusan Lansia dan Disabilitas

Thursday, 24 Oct 2024 - 17:37 WIB

Berita

Ekonomi Sulit, Pedangang Menjerit

Thursday, 24 Oct 2024 - 09:51 WIB