MIM, JAWA TENGAH, 21 OKTOBER 2024
Tuberkulosis (TB): Cara Penularan dan Informasi Penting yang Perlu Anda Ketahui
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Namun, bagaimana sebenarnya TB bisa menular?
Menurut informasi dari Yankes Kemenkes, penularan TB paru terjadi melalui percikan dahak yang dikeluarkan saat seseorang batuk atau bersin. Dalam satu kali batuk, seorang pengidap TB bisa memproduksi sekitar 3.000 percikan yang mengandung bakteri. Jika satu orang terinfeksi BTA positif, dia dapat menularkan kepada 10-15 orang lainnya. Kontak dekat, terutama dalam keluarga serumah, memiliki risiko dua kali lebih tinggi untuk terinfeksi dibandingkan kontak biasa.
Meskipun seseorang terpapar bakteri TB, mereka mungkin tidak menunjukkan gejala jika sistem kekebalan tubuh mereka cukup kuat. Ini dikenal sebagai infeksi TB laten atau tidak aktif. Proses penularan TB dapat dijelaskan dalam beberapa tahapan:
1. Infeksi Primer: Bakteri memasuki tubuh melalui hidung atau mulut saat menghirup udara yang terkontaminasi. Bakteri ini kemudian menuju paru-paru dan mulai berkembang biak.
2. Infeksi Laten: Di tahap ini, sistem imun berusaha melawan bakteri yang mulai berkembang. Jika sistem imun cukup kuat, bakteri dapat dihancurkan dan infeksi dapat ditekan.
3. Infeksi Aktif: Jika sistem imun melemah, bakteri TB akan lebih bebas berkembang dan menyerang sel-sel sehat di paru-paru, menyebabkan gejala penyakit yang nyata.
Setelah terinfeksi, penting bagi individu untuk menjalani pengobatan dengan mengonsumsi obat TB secara teratur selama 6-12 bulan. Tujuan pengobatan ini adalah untuk mengurangi jumlah bakteri secara bertahap, meminimalkan risiko penularan, dan mencegah komplikasi.
Komplikasi TB bisa serius, termasuk kerusakan paru-paru permanen, gangguan fungsi hati dan ginjal, penyakit jantung, meningitis, serta masalah pada sendi hingga patah tulang belakang.
Faktor Risiko TB
Selain penularan dari pasien TB aktif, terdapat beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan seseorang mengidap tuberkulosis:
– Kontak dekat dengan pasien TB aktif
– Individu dengan sistem imun yang lemah (lansia, pasien kanker, pengguna terapi kortikosteroid, atau penderita HIV)
– Pengguna narkoba suntik dan individu dengan kecanduan alkohol
– Mereka yang tidak memiliki akses kesehatan yang memadai (misalnya, tunawisma dan anak-anak di bawah usia 15 tahun)
– Individu dengan kondisi medis tertentu (seperti diabetes, gagal ginjal kronis, atau silikosis)
– Imigran dari negara dengan kasus TB tinggi (Asia Tenggara, Afrika, Amerika Latin, dan Karibia)
– Mereka yang tinggal di daerah kumuh atau perumahan substandar
– Petugas kesehatan yang berisiko tinggi terpapar
Risiko penularan TB juga dipengaruhi oleh jumlah bakteri yang ada di udara. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, terutama jika Anda berisiko tinggi. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang TB, kita dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat dan melindungi diri serta orang-orang di sekitar kita.
alya-red