MIM, JAWA TENGAH, 12 SEPTEMBER 2024
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menyatakan pihaknya menganggarkan dana Rp 10 miliar untuk mempromosikan dan menggelar diseminasi informasi tentang program makan bergizi gratis pada tahun 2025. Program termasuk salah satu program unggulan Pemerintah Prabowo Subianto pada periode 2025-2029.
Nantinya, kata Budi Arie, pengelolaan diseminasi informasi tema untuk program makan bergizi akan masuk dalam bagian program kerja komunikasi publik yang dikerjakan oleh Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik serta lembaga kuasi publik.
Untuk mengkomunikasikan program unggulan itu ke publik secara lebih luas, Kementerian Kominfo menyiapkan rencana untuk mendiseminasikan informasi publik program-program prioritas bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) serta bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam).
Rapat Kerja juga membahas program lain yang akan dikerjakan oleh Kementerian Kominfo. Sejumlah program itu adalah program penyediaan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dengan total rencana anggaran sebesar Rp 3,5 triliun dengan pengampu yaitu Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (Ditjen PPI) dan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI).
Berikutnya, ada program Pemanfaatan TIK yang disiapkan memakan biaya Rp 1,3 triliun dengan melibatkan pengampu Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (APTIKA), Ditjen PPI, dan Badan Pengembangan SDM.
Kemudian ada Program Pengelolaan Spektrum Frekuensi, Standar Perangkat dan Layanan Publik yang melibatkan pengampu Direktorat Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI), Ditjen PPI, dan Ditjen APTIKA dengan anggaran Rp 490,6 miliar.
Terakhir, program dukungan manajemen dengan pengampu Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal, Sekretariat Direktorat Jenderal, Sekretariat Badan, Sekretariat Inspektorat Jenderal yang disiapkan anggaran Rp 2,1 triliun.
Alhasil, total anggaran Kemenkominfo pada tahun 2025 senilai Rp 7.728.907.593.000 atau sekitar Rp 7,7 triliun bila dibulatkan tersebut turun hingga 49 persen dibandingkan 2024.