MIM, JAWA TENGAH, 17 SEPTEMBER 2024
Di tengah perubahan iklim dan dinamika pasar, Zaenal Abidin, seorang petani berusia 40 tahun asal Desa Mantingan, Kecamatan Jaken, Kabupaten Pati, menunjukkan sebuah transformasi menarik dalam cara bertani. Melihat potensi keuntungan yang lebih besar, Zaenal kini telah beralih dari menanam padi ke menanam tembakau di lahan sawah miliknya. Di dalam rumahnya juga terdapat banyak daun tembakau yang baru dipanen dari lahan sawah. Tembakau yang kering juga telah disiapkan untuk disetorkan ke Rembang Setelah ada kemitraan dengan sebuah perusahaan di Rembang dia pun mencoba untuk menanam tembakau di sawahnya. Ternyata menurutnya menanam tembakau banyak keuntungan yang ia dapat. Terutama saat musim kemarau, dia tetap bisa menanam tembakau meski kekurangan air.
“Tanaman tembakau membutuhkan sedikit air, kalau jagung dan padi perlu banyak air. Kalau seperti musim kemarau sekarang kondisi air berkurang di sumur-sumur sawah,” jelasnya.
Dia mengatakan tembakau yang baru dipanen disimpan di rumah selama 2 hari 2 malam. Setelah itu daun tembakau dirajang. Baru kemudian dijemur selama dua har
(berita dari. detik jateg)