MIM, JAWA TENGAH, 23 SEPTEMBER 2024
Eppo Bruins, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan Belanda, menegaskan komitmennya untuk melanjutkan proses repatriasi benda seni jarahan ke Indonesia, yang ditandai dengan penandatanganan pengembalian 288 cagar budaya di Wereldmuseum Amsterdam pada 20 September 2024. Dalam acara tersebut, yang dihadiri Hilmar Farid, Direktur Jenderal Kebudayaan Indonesia, Bruins menyatakan harapannya agar hubungan dan kerja sama kedua negara tetap solid meskipun ada perubahan pemerintahan.
Sebagai bagian dari kabinet baru yang dipimpin Geert Wilders, Bruins menegaskan pentingnya menghadapi masa lalu kolonial dan mengatasi ketidakadilan historis. Meskipun sempat ada kekhawatiran bahwa pergantian kekuasaan akan mengganggu proses repatriasi, pemerintah Belanda tetap berkomitmen melanjutkannya, yang telah dimulai sejak 2022.
Repatriasi kedua ini mencakup benda-benda berharga seperti arca Ganesha dan koleksi dari Perang Puputan Badung, termasuk hiasan rambut dan gelang yang mungkin berasal dari korban perang. Hilmar Farid menekankan pentingnya benda-benda ini sebagai bagian dari warisan budaya, bukan sekadar objek.
Menariknya, perayaan pengembalian ini bersamaan dengan tanggal yang sama saat peristiwa Puputan Badung terjadi 118 tahun lalu, yang membuat mahasiswa asal Badung, Made Naraya, menari dengan busana tradisional Bali di depan museum, mengekspresikan emosi dan kebanggaannya atas warisan leluhurnya yang akan kembali ke tanah air.