Bencana Kekeringan Di Kabupaten Grobogan. Mulai Melanda Kecamatan Geyer.

- Jurnalis

Tuesday, 30 July 2024 - 14:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MIM, Jawa Tengah, 30 Juli 2024

Grobogan – mediaindonesiamaju.com// Kekeringan sudah melanda sejumlah daerah di Kabupaten Grobogan. Kekeringan cukup parah dialami warga Desa Karanganyar, Kecamatan Geyer.

Sebagian warga terpaksa membuat sumur di tengah sungai atau belik yang mengering untuk mendapatkan air yang mereka butuhkan.

Salah satu warga Dusun Karanganyar, Roni, mengungkapkan, warga telah memanfaatkan sumur belik sejak sebulan terakhir.Mereka memanfaatkan aliran sungai yang kering dengan membuat belik.

Air tesebut digunakan untuk kebutuhan mandi, mencuci, memasak dan minum ternak.Pengambilan air pun butuh kesabaran. Karena harus menunggu tetes demi tetes air yang terkumpul di dalam lubang yang ia buat.

Baca Juga :  Antusias Warga Jateng yang tergabung Sahabat Luthfi (Salut),Deklarasi Di Semarang.

Lubang sekitar kedalaman satu meter ini menjadi tumpuan hidup warga.Jika sudah tidak mengeluarkan air, warga akan berpindah untuk membuat lubang baru.

“Kami terpaksa membuat belik di sungai agar dapat air. Soalnya sumur di perkampungan sudah kering semua,” tuturnya.

Setiap harinya ia harus mengambil air sebanyak empat sampai lima kali untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.Padahal, jarak sungai ke pemukiman warga sekitar 500 meter.

Sehingga dalam sehari warga bisa menempuh 500 meter x 5 atau 2,5 kilometer demi mengambil air bersih.Sumur belik yang sudah mengering, tidak mengeluarkan mata air lagi akan ditinggalkan dan akan membuat sumur baru lagi.

Baca Juga :  Polres Pekalongan Tegas Dari Tangkap Pengguna,sampai ke Pengedar Narkoba

“Sekarang jaraknya 500 meter. Tapi nanti kalau kekeringan makin parah, biasanya tambah jauh lagi. Sekitar 1 kilometer,” katanya.

Menurutnya, memanfaatkan air belik ini dirasa lebih ekonomis, karena tidak mengeluarkan banyak biaya.

“Kalau beli, setiap tangki air mengeluarkan biaya Rp 300 ribu. Jadi untuk menghemat pengeluaran mengambil air di sini saja. Kalau harus beli air terus kan cukup berat,” katanya.

Warga berharap, ada pihak yang memberikan bantuan air, sehingga bisa membantu memenuhi kebutuhan air sehari-hari. (red/latif)

Berita Terkait

Pemkot Salurkan Bansos Sembako Ratusan Lansia dan Disabilitas
Polemik Angkutan Batu Bara, DPRD Paser Tetap Minta Utamakan Kepentingan Masyarakat
Kasus Suap Hakim PN Surabaya Berawal dari Kecurigaan Vonis Bebas Ronald Tannur
Ahmad Luthfi Angkat Suara soal Isu Benturan TNI-Polri di Pilgub Jateng
Ekonomi Sulit, Pedangang Menjerit
Prabowo Gelar Sidang Kabinet Paripurna Perdana Hari Ini
Riset Microsoft: Ada 600 Juta Serangan Siber per Hari, Password Jadi Target Utama
Prabowo Bakal Terbitkan Perpres untuk Hapus Utang 6 Juta Petani dan Nelayan
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Thursday, 24 October 2024 - 17:37 WIB

Pemkot Salurkan Bansos Sembako Ratusan Lansia dan Disabilitas

Thursday, 24 October 2024 - 13:58 WIB

Polemik Angkutan Batu Bara, DPRD Paser Tetap Minta Utamakan Kepentingan Masyarakat

Thursday, 24 October 2024 - 10:03 WIB

Kasus Suap Hakim PN Surabaya Berawal dari Kecurigaan Vonis Bebas Ronald Tannur

Thursday, 24 October 2024 - 10:00 WIB

Ahmad Luthfi Angkat Suara soal Isu Benturan TNI-Polri di Pilgub Jateng

Thursday, 24 October 2024 - 09:51 WIB

Ekonomi Sulit, Pedangang Menjerit

Berita Terbaru

Berita

Pemkot Salurkan Bansos Sembako Ratusan Lansia dan Disabilitas

Thursday, 24 Oct 2024 - 17:37 WIB

Berita

Ekonomi Sulit, Pedangang Menjerit

Thursday, 24 Oct 2024 - 09:51 WIB