China Batasi Konsumsi Batu Bara, PT Bukit Asam (PTBA) Siap Ekspor ke Negara Lain

- Jurnalis

Tuesday, 27 August 2024 - 14:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MIM,27 Agustus 2024

mediaindonesiamaju.com// PT Bukit Asam Tbk (PTBA) sudah menyiapkan strategi usai China mengurangi konsumsi batu bara. Negara itu hanya menyetujui 10 pembangunan pembangkit listrik bertenaga batu bara pada semester I 2024, yang menunjukkan upaya mengurangi konsumsi bahan bakar fosil.

Merespons pembatasan suplai batu bara tersebut, SVP Project Management Office PTBA, Setiadi Wicaksono, melihat ada potensi ekspor batu bara ke negara berkembang lain seperti Asia Tenggara dan Asia Selatan dengan permintaan yang cukup tinggi.

“Ada pembatasan di negara-negara relatif maju di China, kita masih melihat beberapa potensi lain negara berkembang seperti Asia Tenggara, Asia Selatan. Potensi negara seperti India dan Bangladesh. Sisi demand itu masih cukup tinggi,” ujar Setiadi dalam konferensi pers Public Expose Live virtual, Selasa (27/8).

Baca Juga :  BMKG Peringatkan Indonesia Siaga I Bencana: Fenomena Ini Terjadi Sejak 2019

Pasar ekspor PTBA semakin beragam. Pada kuartal II 2024, ekspor ke India berhasil meningkat 37 persen menjadi 3 juta ton. Selain itu, ekspor ke Thailand, Malaysia dan Vietnam juga naik signifikan.

Penjualan ke Thailand pada semester I 2024 sebesar 933 ribu ton, melesat 605 persen secara tahunan. Ekspor ke Malaysia meningkat 257 persen menjadi 488 ribu ton. Adapun ekspor ke Vietnam melonjak 164 persen dari 461 ribu ton menjadi 1,2 juta ton.

“Dari sisi kami di Bukit Asam juga sedang menyiapkan beberapa proyek pengembangan yang nantinya bisa men-secure dari sisi pemakaian batu bara di domestik. Dari sisi energi dan hilirisasi jangka panjang, bisa mengamankan pemakaian batu bara di sisi domestik melalui proyek hilirisasi dan energi,” kata Setiadi.

Baca Juga :  Putusan MA ,Membuka jalur Politik Dinasti

Setiadi memperkirakan permintaan batu bara baik di domestik maupun negara-negara berkembang masih cukup menarik dalam 5 tahun ke depan.

Emiten pertambangan BUMN itu mencatatkan laba bersih Rp 2,03 triliun di semester I 2024, atau turun 26,7 persen secara tahunan (yoy) dari Rp 2,77 triliun di kuartal II 2023.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PTBA Farida Thamrin menilai salah satu strategi untuk menjaga laba perseroan adalah dengan menjaga cash cost.

“Salah satu yang kita lakukan adalah menekan cash cost yang ada. Dan ini terbukti kalau kita lihat di tahun 2024 semester I, cash cost-nya memang sudah mulai kita lakukan untuk kita tekan,” terang Farida.

(Red : Anas)

Berita Terkait

Pemkot Salurkan Bansos Sembako Ratusan Lansia dan Disabilitas
Polemik Angkutan Batu Bara, DPRD Paser Tetap Minta Utamakan Kepentingan Masyarakat
Kasus Suap Hakim PN Surabaya Berawal dari Kecurigaan Vonis Bebas Ronald Tannur
Ahmad Luthfi Angkat Suara soal Isu Benturan TNI-Polri di Pilgub Jateng
Ekonomi Sulit, Pedangang Menjerit
Prabowo Gelar Sidang Kabinet Paripurna Perdana Hari Ini
Riset Microsoft: Ada 600 Juta Serangan Siber per Hari, Password Jadi Target Utama
Prabowo Bakal Terbitkan Perpres untuk Hapus Utang 6 Juta Petani dan Nelayan
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Thursday, 24 October 2024 - 17:37 WIB

Pemkot Salurkan Bansos Sembako Ratusan Lansia dan Disabilitas

Thursday, 24 October 2024 - 13:58 WIB

Polemik Angkutan Batu Bara, DPRD Paser Tetap Minta Utamakan Kepentingan Masyarakat

Thursday, 24 October 2024 - 10:03 WIB

Kasus Suap Hakim PN Surabaya Berawal dari Kecurigaan Vonis Bebas Ronald Tannur

Thursday, 24 October 2024 - 10:00 WIB

Ahmad Luthfi Angkat Suara soal Isu Benturan TNI-Polri di Pilgub Jateng

Thursday, 24 October 2024 - 09:51 WIB

Ekonomi Sulit, Pedangang Menjerit

Berita Terbaru

Berita

Pemkot Salurkan Bansos Sembako Ratusan Lansia dan Disabilitas

Thursday, 24 Oct 2024 - 17:37 WIB

Berita

Ekonomi Sulit, Pedangang Menjerit

Thursday, 24 Oct 2024 - 09:51 WIB