Industri Asuransi Umum Perlu Atasi Hambatan Dengan Inovatif

- Jurnalis

Friday, 11 October 2024 - 09:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MIM, JAWA TENGAH, 11 OKTOBER 2024

 

Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Budi Herawan mengatakan industri asuransi umum perlu mengatasi hambatan terkait perdagangan komoditas secara inovatif dan berkelanjutan, peningkatan volatilitas harga pangan dan energi, serta pembukaan geopolitik yang meningkat.

“Sejumlah cara inovatif untuk melakukan penetrasi asuransi di antaranya ekosistem bisnis hijau dengan penerapan ESG (Environmental, Social, and Governance) yang lebih kuat di industri, ekosistem industri kelautan dan juga pengembangan ekosistem ekonomi antariksa sebagai bagian dari prioritas nasional utama Indonesia,” ucapnya dalam acara Konferensi Indonesia Rendezvous ke-28 di Bali, Kamis.

Hingga kini, industri asuransi di Indonesia disebut menunjukkan pertumbuhan dari tahun ke tahun. Berdasarkan data terakhir, premi dari industri asuransi umum nasional tumbuh 18,4 persen year on year (yoy) menjadi bernilai Rp57,9 triliun pada semester I-2024, dibandingkan senilai Rp42,83 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.

Baca Juga :  Profil Sekretaris Negara dan Sekretaris Kabinet dalam Kabinet Merah Putih, Prasetyo Hadi dan Mayor Teddy

Kendati demikian, kontribusi industri asuransi umum terhadap perekonomian nasional masih relatif stagnan. Hal ini terlihat dari keterbatasan pertumbuhan total penetrasi asuransi komersial, asuransi wajib, dan asuransi sosial, yang secara kolektif merupakan mayoritas industri perasuransian.

Sepanjang tahun 2020-2023, tingkat penetrasi asuransi meningkat 2,64 persen, masih relatif rendah dibandingkan berbagai negara lain. Misalnya, penetrasi asuransi komersial di Tanah Air sebesar 2,7 persen pada tahun 2022, lebih rendah dari rata-rata kawasan ASEAN yang tumbuh 4,7 persen.

Baca Juga :  Pilih Bupati Yang Belum Terkontaminasi Dengan Polusi Birokrasi

“Berdasarkan gambaran pasar, jumlah penduduk Indonesia yang besar dan ekonomi yang terus berkembang, memberikan landasan yang kuat bagi pertumbuhan asuransi. Meskipun memiliki potensi, tingkat penetrasi asuransi umum di Indonesia masih relatif rendah dibandingkan dengan negara-negara sejawatnya di negara-negara ASEAN dan tentunya di antara negara-negara maju. Hal ini, masih memberikan peluang bagi perluasan pasar di Indonesia,” ungkap Budi.

“Oleh karena itu, diperlukan strategi pengembangan untuk mempercepat pertumbuhan industri asuransi,” kata Ketua AAUI. (ineke-merah)

Berita Terkait

Pemkot Salurkan Bansos Sembako Ratusan Lansia dan Disabilitas
Polemik Angkutan Batu Bara, DPRD Paser Tetap Minta Utamakan Kepentingan Masyarakat
Kasus Suap Hakim PN Surabaya Berawal dari Kecurigaan Vonis Bebas Ronald Tannur
Ahmad Luthfi Angkat Suara soal Isu Benturan TNI-Polri di Pilgub Jateng
Ekonomi Sulit, Pedangang Menjerit
Prabowo Gelar Sidang Kabinet Paripurna Perdana Hari Ini
Sritex Menghadapi Tantangan Besar: Pengumuman Pailit Perusahaan Tekstil
Riset Microsoft: Ada 600 Juta Serangan Siber per Hari, Password Jadi Target Utama
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Thursday, 24 October 2024 - 17:37 WIB

Pemkot Salurkan Bansos Sembako Ratusan Lansia dan Disabilitas

Thursday, 24 October 2024 - 13:58 WIB

Polemik Angkutan Batu Bara, DPRD Paser Tetap Minta Utamakan Kepentingan Masyarakat

Thursday, 24 October 2024 - 10:03 WIB

Kasus Suap Hakim PN Surabaya Berawal dari Kecurigaan Vonis Bebas Ronald Tannur

Thursday, 24 October 2024 - 10:00 WIB

Ahmad Luthfi Angkat Suara soal Isu Benturan TNI-Polri di Pilgub Jateng

Thursday, 24 October 2024 - 09:51 WIB

Ekonomi Sulit, Pedangang Menjerit

Berita Terbaru

Berita

Pemkot Salurkan Bansos Sembako Ratusan Lansia dan Disabilitas

Thursday, 24 Oct 2024 - 17:37 WIB

Berita

Ekonomi Sulit, Pedangang Menjerit

Thursday, 24 Oct 2024 - 09:51 WIB