Inflasi Tahunan Kota Balikpapan Lebih Tinggi di Bandingkan Inflasi Nasional

- Jurnalis

Tuesday, 10 September 2024 - 11:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MIM JAWA TENGAH 10, SEPTEMBER 2024

Angka deflasi kota penyangga IKN ini sebesar 0,20 persen secara mtm pada Agustus 2024.

Tingkat deflasi tersebut lebih dalam dibandingkan deflasi bulan Juli 2024 yang sebesar 0,09 persen secara bulanan.

Capaian bulanan tersebut membuat level inflasi tahunan Kota Balikpapan menjadi sebesar 2,26 persen yoy atau sedikit lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional (2,12 persen yoy) dan inflasi gabungan empat Kota di Provinsi Kalimantan Timur (2,13 persen yoy).

Kepala BI Perwakilan Balikpapan dan Penajam Paser Utara (PPU) Robi Ariadi menuturkan, selain tiket pesawat, komoditas penyumbang deflasi tertinggi lainnya secara mtm di Kota Balikpapan pada bulan Agustus 2024 yaitu ikan layang, kangkung, bawang merah, dan daging ayam ras.

Baca Juga :  Prabowo Lantik Prof. Fauzan dan Prof. Stella Christie sebagai Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi

“Penurunan harga ikan layang sejalan dengan peningkatan hasil tangkapan nelayan seiring preferensi konsumsi masyarakat yang stabil terhadap ikan layang,” ujar Robi, Rabu (4/9/2024).

Selanjutnya, penurunan harga bawang merah terjadi seiring dengan masuknya masa panen di beberapa daerah sentra produksi di Jawa. Pasokan yang meningkat juga terjadi pada komoditas kangkung.

Di sisi lain, beberapa komoditas mengalami kenaikan harga (inflasi) sehingga menahan deflasi lebih lanjut antara lain cabai rawit, bensin, popok bayi sekali pakai/diapers, dan tarif kendaraan travel. Kenaikan harga cabai rawit disebabkan oleh menurunnya pasokan dari wilayah produsen terutama Jawa.

Baca Juga :  Mitra

Aktivitas Ekonomi Tak Terganggu

Merujuk survei Konsumen yang dilakukan oleh Bank Indonesia Balikpapan pada Agustus 2024, level keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini mengalami peningkatan dibandingkan bulan Juli 2024.

Peningkatan tersebut didorong oleh penguatan optimisme konsumen terhadap penghasilan saat ini dan ketersediaan lapangan kerja.

Namun demikian, ke depan, inflasi daerah perlu terus diwaspadai seiring peningkatan curah hujan yang berpotensi menyebabkan banjir sehingga mendisrupsi ketersediaan pasokan pangan.

Dari Kompas.com

Berita Terkait

Ekonomi Sulit, Pedangang Menjerit
Prabowo Gelar Sidang Kabinet Paripurna Perdana Hari Ini
Sritex Menghadapi Tantangan Besar: Pengumuman Pailit Perusahaan Tekstil
Riset Microsoft: Ada 600 Juta Serangan Siber per Hari, Password Jadi Target Utama
7 Rekomendasi Menarik untuk Pemberian MPASI dari WHO yang Wajib Diketahui!
Prabowo Bakal Terbitkan Perpres untuk Hapus Utang 6 Juta Petani dan Nelayan
Dampak Siklon Tropis Trami bagi Indonesia
Penerapan BPKB Elektronik di Indonesia: Lebih Mudah dan Cepat
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Thursday, 24 October 2024 - 09:51 WIB

Ekonomi Sulit, Pedangang Menjerit

Thursday, 24 October 2024 - 09:07 WIB

Sritex Menghadapi Tantangan Besar: Pengumuman Pailit Perusahaan Tekstil

Thursday, 24 October 2024 - 09:06 WIB

Riset Microsoft: Ada 600 Juta Serangan Siber per Hari, Password Jadi Target Utama

Thursday, 24 October 2024 - 09:02 WIB

7 Rekomendasi Menarik untuk Pemberian MPASI dari WHO yang Wajib Diketahui!

Thursday, 24 October 2024 - 08:59 WIB

Prabowo Bakal Terbitkan Perpres untuk Hapus Utang 6 Juta Petani dan Nelayan

Berita Terbaru

Berita

Pemkot Salurkan Bansos Sembako Ratusan Lansia dan Disabilitas

Thursday, 24 Oct 2024 - 17:37 WIB

Berita

Ekonomi Sulit, Pedangang Menjerit

Thursday, 24 Oct 2024 - 09:51 WIB