MIM, jawa Tengah 10 Juli 2024
Mediaindonesiamaju.com//Dilansir dari TEMPO.CO, Klaten – FN, 18 tahun, Ketua OSIS SMA Negeri 1 Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, meninggal akibat tersengat listrik setelah diceburkan ke kolam pada Senin, 8 Juli 2024. Peristiwa nahas itu terjadi ketika FN diceburkan ke dalam kolam sekolah sebagai kejutan perayaan ulang tahunnya oleh teman-temannya.
Kejadian tersebut dikonfirmasi oleh Kepala Kepolisian Sektor Cawas, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Umar Mustofa. Menurut Umar, keluarga FN sudah menerima peristiwa tersebut sebagai musibah. Korban pun dimakamkan keluarga pada Selasa siang ini, 9 Juli 2024.
Kapolsek Cawas AKP Umar Mustofa membeberkan kronologi tewasnya Ketua OSIS dari SMA Negeri 1 Cawas tersebut. Menurut dia, peristiwa itu terjadi saat FN dan teman-temannya, yang tergabung dalam OSIS, sekitar 30 orang, melakukan pertemuan di sekolah. Saat itu mereka sedang rapat persiapan untuk lomba pengembangan prestasi minat bakat siswa yang akan diadakan 25 Juli 2024.
Mereka kemudian membahas pembagian tugas guna mencari sponsorship lomba. Pada saat itu ada teman FN yang mengetahui bahwa korban hari itu sedang berulang tahun. Dia ingin merayakan ulang tahun FN dan memberinya kejutan.
Selesai makan siang dan salat zuhur, korban ditaburi tepung oleh teman-temannya. Tak lama kemudian, FN pun diceburkan ke kolam sekolah.
“Pembagian tugas dari jam 9 sampai zuhur kemudian dari temannya ada yang tahu korban ulang tahun (Senin, 8 Juli 2024). Terus dicarikan tepung kemudian disiram tepung. Pas dia dari kamar mandi langsung dibopong teman-temannya terus diceburkan ke kolam sekolah,” kata Umar pada Selasa, 9 Juli 2024.
Selanjutnya, kata Umar, setelah diceburkan ke dalam kolam, korban berusaha naik. Namun nahas, korban menginjak kabel listrik yang terpasang di kolam sekolah. Korban pun kesetrum.
Menurut penjelasan Umar, korban pada awalnya mengira ia mengalami kram. Tetapi saat teman korban masuk ke dalam kolam, baru diketahui bahwa ada aliran listrik.
“Tahunya tersetrum itu saat ada temannya turun untuk menolong. Awalnya satu, dua, dan tiga orang. Tapi yang satu ikut tersetrum juga tapi bisa gerak, diangkat. Yang satu sempat sesak nafas kemudian diangkat dan dilarikan ke rumah sakit,” tutur dia.
Mengetahui ada aliran listrik di kolam, teman korban meminta mematikan saklar listrik yang digunakan menuju ke kolam sekolah. Namun, nyawa korban tidak tertolong.