Krisis Iklim di Jateng dan Rencana Mitigasinya

- Jurnalis

Friday, 27 September 2024 - 08:41 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MIM, JAWA TENGAH, 27 SEPTEMBER 2024

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengungkapkan bahwa krisis iklim di wilayah pantai utara (Pantura) Jawa Tengah semakin memburuk. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pekalongan memprediksi bahwa 90 persen daratan di Kota Batik tersebut akan tenggelam pada 2035 akibat penurunan muka tanah dan banjir rob yang kian parah.

Kerugian ekonomi akibat krisis iklim di Jateng dalam periode 2020-2024 diperkirakan mencapai Rp 14,90 triliun.

Menanggapi situasi ini, KLHK, Pemprov Jateng, dan kemitraan mengumpulkan pemerintah daerah dari enam kabupaten/kota yang paling terdampak krisis iklim untuk merancang Rencana Aksi Daerah Adaptasi Perubahan Iklim (RAD API).

Baca Juga :  Di duga muatan kayu trembesi ilegal.

Dampak krisis iklim sudah dirasakan masyarakat

Enam daerah tersebut meliputi Kota Pekalongan, Kota Tegal, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Demak, dan Kabupaten Batang. “Jadi, kita memiliki enam set rencana aksi adaptasi, terutama di wilayah pantura pesisir utara yang selama ini memang terdampak perubahan iklim,” tambah Direktur Adaptasi Perubahan Iklim KLHK, Irawan Asaad.

Irawan mengakui bahwa dampak krisis iklim saat ini sudah dirasakan oleh masyarakat Jateng. Oleh karena itu, diperlukan upaya serius untuk meningkatkan ketahanan masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim.

Baca Juga :  Hari Terakhir PON XXI Aceh-Sumut: Perolehan Medali Jabar Ungguli DKI

“Sangat serius, karena bulan Maret kemarin kita merasakan dampak yang luar biasa, banjir di wilayah utara. Selama ini, Demak tidak pernah mengalami kondisi seperti itu; artinya, keparahannya semakin meningkat,” jelasnya.

Irawan juga memaparkan bahwa terdapat enam sektor yang terlibat dalam upaya adaptasi terhadap krisis iklim, yaitu energi, air, pangan, kesehatan, kebencanaan, dan ekosistem. “Masing-masing sektor ini harus merencanakan langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh setiap kabupaten/kota dan Provinsi Jawa Tengah. Itu yang menjadi strategi ke depan,” katanya lagi.

Dari kompas.com

Berita Terkait

Pemkot Salurkan Bansos Sembako Ratusan Lansia dan Disabilitas
Polemik Angkutan Batu Bara, DPRD Paser Tetap Minta Utamakan Kepentingan Masyarakat
Kasus Suap Hakim PN Surabaya Berawal dari Kecurigaan Vonis Bebas Ronald Tannur
Ahmad Luthfi Angkat Suara soal Isu Benturan TNI-Polri di Pilgub Jateng
Ekonomi Sulit, Pedangang Menjerit
Prabowo Gelar Sidang Kabinet Paripurna Perdana Hari Ini
Sritex Menghadapi Tantangan Besar: Pengumuman Pailit Perusahaan Tekstil
Riset Microsoft: Ada 600 Juta Serangan Siber per Hari, Password Jadi Target Utama
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Thursday, 24 October 2024 - 17:37 WIB

Pemkot Salurkan Bansos Sembako Ratusan Lansia dan Disabilitas

Thursday, 24 October 2024 - 13:58 WIB

Polemik Angkutan Batu Bara, DPRD Paser Tetap Minta Utamakan Kepentingan Masyarakat

Thursday, 24 October 2024 - 10:03 WIB

Kasus Suap Hakim PN Surabaya Berawal dari Kecurigaan Vonis Bebas Ronald Tannur

Thursday, 24 October 2024 - 10:00 WIB

Ahmad Luthfi Angkat Suara soal Isu Benturan TNI-Polri di Pilgub Jateng

Thursday, 24 October 2024 - 09:51 WIB

Ekonomi Sulit, Pedangang Menjerit

Berita Terbaru

Berita

Pemkot Salurkan Bansos Sembako Ratusan Lansia dan Disabilitas

Thursday, 24 Oct 2024 - 17:37 WIB

Berita

Ekonomi Sulit, Pedangang Menjerit

Thursday, 24 Oct 2024 - 09:51 WIB