Marak Gagal Ginjal Anak, Legislator PAN Soroti Kerawanan Jajanan Sekolah

- Jurnalis

Monday, 12 August 2024 - 09:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MIM,12 Agustus 2024

mediaindonesiamaju.com// Jakarta — Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay menyoroti maraknya kasus gagal ginjal yang dialami anak-anak belakangan ini. Dia menyoroti kerawanan jajanan di sekolah lantaran tidak terpantau oleh orang tua murid.
Saleh awalnya mengungkap bahwa Komisi IX DPR sudah membentuk panja GGL (Gula, Garam, dan Lemak) demi menindaklanjuti penyakit masyarakat, khususnya pada anak-anak. Dia menyebut sampai saat ini panja sudah mulai bekerja.

“Komisi IX DPR telah membentuk panja GGL (Gula, Garam, dan Lemak). Tujuannya adalah untuk menelusuri sejauh mana dampak dari penggunaan ketiga hal tersebut dalam menimbulkan penyakit di masyarakat. Sejauh ini, panja sudah banyak mengundang pihak terkait untuk memberi keterangan. Kesimpulan sementara, pemberian gula, garam dan lemak yang berlebihan sangat mempengaruhi tingkat kesehatan masyarakat,” kata Saleh saat dihubungi, Minggu (11/8/2024)

Dia menyebut maraknya gagal ginjal pada anak-anak telah lama menjadi perhatian DPR RI. Menurutnya, hal itu dipicu dari kadar gula, garam, dan lemak yang melewati batas yang diperbolehkan.

Baca Juga :  Direktorat lalu lintas Polda Lampung

“DPR telah lama gelisah melihat fenomena ini. Akhirnya, beberapa bulan lalu disepakati membuat panja GGL. Dari laporan yang masuk, konsumsi gula, garam, dan lemak di Indonesia kadang melewati batas yang diperbolehkan,” ucapnya.

“Mungkin salah satunya juga mengakibatkan gagal ginjal. Dan ini adalah penyakit yang sangat berbahaya. Penyakit ginjal adalah salah satu penyakit yang banyak diderita masyarakat. Dan termasuk paling banyak menguras dana BPJS Kesehatan,” lanjut dia.

Saleh juga menyebut pihaknya menyoroti rawannya jajanan sekolah yang menjadi salah satu faktor penyebab gagal ginjal pada anak-anak. Menurutnya, jajanan sekolah sangat rawan lantaran tidak terpantau oleh orang tua.

“Makanan dan jajanan di sekolah itu sangat rawan. Sebab, orang tua tidak bisa mengawal anaknya untuk memilih jajan. Tidak jarang, sepulang sekolah anak tiba-tiba sakit,” ujar dia.

Baca Juga :  Papua Pintar Habema Direspon Gembira Anak-Anak Alguru

Karena itu lah, dia berpendapat pemerintah harus segera melakukan evaluasi terhadap makanan dan jajan yang beredar di Indonesia, terutama jajan yang sering dikonsumsi di sekolah-sekolah. Dia minta Pemerintah tegas memberikan sanksi jika ada yang salah dan melewati batas.

“Yang diawasi tidak hanya makanan yang pabrikan. Tetapi juga makanan diproduksi dan dijual bebas oleh masyarakat. Kita tahu ya, kalau soal dagang, kadang lebih pragmatis. Yang penting laku. Soal nutrisi dan kesehatan, sering sekali dilupakan,” tuturnya.

“Kalau jajanan, yang dilombakan itu, rasa. Kalau rasa enak, laku. Kalau tidak, ya ditinggal. Mau tidak mau, produsen terpaksa memasukkan GGL dalam batas yang berlebihan. Aturan di kita harus disesuaikan lagi. Selama ini sudah ada. Tetapi mungkin masih perlu ditingkatkan lagi. Apalagi, makanan di Indonesia sekarang banyak juga yang dari luar negeri,” sambung dia. (Red :Rega)

Berita Terkait

Pemkot Salurkan Bansos Sembako Ratusan Lansia dan Disabilitas
Polemik Angkutan Batu Bara, DPRD Paser Tetap Minta Utamakan Kepentingan Masyarakat
Kasus Suap Hakim PN Surabaya Berawal dari Kecurigaan Vonis Bebas Ronald Tannur
Ahmad Luthfi Angkat Suara soal Isu Benturan TNI-Polri di Pilgub Jateng
Ekonomi Sulit, Pedangang Menjerit
Prabowo Gelar Sidang Kabinet Paripurna Perdana Hari Ini
Riset Microsoft: Ada 600 Juta Serangan Siber per Hari, Password Jadi Target Utama
Prabowo Bakal Terbitkan Perpres untuk Hapus Utang 6 Juta Petani dan Nelayan
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Thursday, 24 October 2024 - 17:37 WIB

Pemkot Salurkan Bansos Sembako Ratusan Lansia dan Disabilitas

Thursday, 24 October 2024 - 13:58 WIB

Polemik Angkutan Batu Bara, DPRD Paser Tetap Minta Utamakan Kepentingan Masyarakat

Thursday, 24 October 2024 - 10:03 WIB

Kasus Suap Hakim PN Surabaya Berawal dari Kecurigaan Vonis Bebas Ronald Tannur

Thursday, 24 October 2024 - 10:00 WIB

Ahmad Luthfi Angkat Suara soal Isu Benturan TNI-Polri di Pilgub Jateng

Thursday, 24 October 2024 - 09:51 WIB

Ekonomi Sulit, Pedangang Menjerit

Berita Terbaru

Berita

Pemkot Salurkan Bansos Sembako Ratusan Lansia dan Disabilitas

Thursday, 24 Oct 2024 - 17:37 WIB

Berita

Ekonomi Sulit, Pedangang Menjerit

Thursday, 24 Oct 2024 - 09:51 WIB