MIM, JAWA TENGAH 10 OKTOBER 2024
Penemuan Menakjubkan Burung Beo Malam di Australia: Harapan Baru untuk Spesies Langka
Burung beo malam (Pezoporus occidentalis) selama beberapa dekade diperkirakan telah punah. Namun, baru-baru ini, masyarakat Ngururrpa di Australia menemukan sekitar 50 ekor burung ini dalam koloni baru di wilayah barat, mengejutkan komunitas yang telah lama mendengar suara mereka. Penemuan ini menandai harapan baru bagi spesies yang hampir terlupakan ini, yang termasuk salah satu burung terlangka di dunia.
Sejak terakhir terlihat pada tahun 1979 dan dianggap punah setelah 67 tahun, burung beo malam hanya diketahui melalui laporan spesimen mati pada tahun 1990. Baru pada tahun 2013, populasi hidup pertama ditemukan, membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut.
Metode Penemuan yang Inovatif
Penemuan ini berkat kolaborasi antara ilmuwan dan penjaga hutan Ngururrpa, yang menggunakan alat perekam akustik (songmeter) di 31 lokasi di Pilbara Timur. Dari 31 titik tersebut, 17 berhasil mendeteksi suara burung beo malam. Peneliti kemudian mencari lokasi suara tersebut dan menemukan sarang tua yang berisi bulu burung beo di area yang ditumbuhi Spinifex, rumput khas Australia. Setelah itu, kamera tersembunyi dipasang untuk merekam aktivitas mereka.
Dr. Rachel Paltridge dari Indigenous Desert Alliance menyatakan bahwa meski burung beo malam terlihat, mereka tidak berhasil menangkap gambar tepat waktu.
Adaptasi Malam yang Menantang
Meskipun aktif di malam hari, burung beo malam tidak memiliki penglihatan malam yang baik seperti hewan nokturnal lainnya, membuat mereka rentan terhadap predator. Secara evolusi, mereka tidak dirancang untuk kehidupan malam, tetapi kondisi ekstrem di tengah Australia, dengan suhu di atas 40°C pada siang hari, memaksa mereka untuk beradaptasi.
Dingo sebagai Pelindung
Menariknya, dalam penemuan ini, dingo, spesies anjing liar Australia, berperan sebagai pelindung burung beo malam. Dingo membantu menekan populasi kucing yang menjadi ancaman utama bagi burung ini. Sebuah studi yang diterbitkan di Jurnal Wildlife Research pada tahun 2024 menunjukkan bahwa keberadaan dingo dapat membantu mempertahankan kelangsungan hidup burung beo malam di koloni baru.
Penemuan burung beo malam tidak hanya memberikan harapan bagi spesies yang terancam punah ini, tetapi juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara masyarakat adat dan ilmuwan dalam upaya pelestarian lingkungan. Dengan dukungan yang tepat, masa depan burung beo malam mungkin lebih cerah.
alya-red