Penghapusan Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa, Begini Kata Praktisi pendidikan Dadan Wildan.

- Jurnalis

Tuesday, 30 July 2024 - 10:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MIM,Bandung 30 Juli 2024

mediaindonesiamaju.com// Dilansir dari bandungraya.net Masuk awal tahun ajaran 2024-2025, diskursus di dunia pendidikan ramai membicarakan penghapusan jurusan IPA, IPS, dan Bahasa yang telah puluhan tahun diterapkan.

Kebijakan itu diungkapkan oleh Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Anindito Aditomo. Menurutnya, kebijakan ini diambil agar para siswa lebih fokus membangun basis pengetahuan yang relevan dengan minat dan rencana studi, lanjutnya.

Siswa kelas 11 dan 12 di SMA yang sekolahnya menggunakan Kurikulum Merdeka, kini dapat memilih mata pelajaran secara lebih leluasa sesuai dengan minat, bakat, kemampuan, dan aspirasi studi lanjut atau kariernya.

Sebagai contoh, siswa yang ingin kuliah pada program studi teknik dapat menggunakan jam pelajaran pilihan untuk mata pelajaran Matematika Tingkat Lanjut dan Fisika, tanpa harus mengambil mata pelajaran Biologi. Sementara itu, siswa yang ingin kuliah di program studi kedokteran dapat menggunakan jam pelajaran pilihan untuk mata pelajaran Biologi dan Kimia, tanpa harus mengambil mata pelajaran Matematika Tingkat Lanjut, ungkap Anindito.

Praktisi pendidikan yang juga pembina Yayasan Pendidikan Prima Cendekia Islami, menilai kebijakan itu hal yang wajar karena menyesuaikan dengan Kurikulum Nasional atau Kurikulum Merdeka. Ada kebebasan pilihan bagi para siswa untuk mempersiapkan studi lanjutnya di Perguruan Tinggi. Bagaimanapun, mereka yang melanjutkan pendidikan dasarnya ke jenjang pendidikan menengahnya ke SMA pada umumnya juga mempersiapkan diri untuk studi lanjut ke perguruan tinggi, Ujar Dadan Wildan. Saat berada di Kampus Rumah Tahfiz SMP. PCI Pangalengan Kab. Bandung, Pada Sabtu 27 Juli. 2024.

Baca Juga :  Timnas Indonesia Hadapi Bahrain dan Cina pada Oktober Ini, Simak 16 Pemain Aboard yang Masuk Skuad Shin Tae-yong

Persiapan studi lanjut ke perguruan tinggi dengan keragaman program studi, itulah yang dipersiapkan di SMA, ungkap Dadan yang mengelola SMP Prima Cendekia Islami (SMP PCI) di Baleendah, Kabupaten Bandung.

Saya tentu menyambut baik kebijakan ini. Apalagi dalam waktu dekat, yayasan kami akan mendirikan SMA Prima Cendekia Islami. Tentu kami harus menyiapkan desain pembelajaran di SMA yang sejalan dengan perubahan kebijakan terkini, ungkap Dadan yang juga Staf Ahli Menteri Sekretaris Negara ini.

Dadan mengungkapkan, jika di SMP PCI fokus ke pendidikan karakter dengan lebih mengedepankan pelajaran tahfidz dan tahsin Qur’an sebagai bentuk pembinaan karakter islami. Maka di SMA PCI kita berencana memfokuskan pembelajaran untuk orientasi masa depan siswa. Mau kemana arah, cita cita, studi lanjut, dan profesinya di masa depan.

Karenanya, insya Allah nanti di SMA PCI, Tahfiz quran tetap diberikan, tetapi bukan fokus utama. Kompetensi siswa diarahkan pada kedisiplinan, kemampuan berbahasa inggris, dan kesiapan kuliah di Perguruan Tinggi.

Baca Juga :  118 Kepala Desa di Kudus Resmi Diperpanjang masa jabatan 2 Tahun

Kedisiplinan menjadi fondasi penting di kelas 10. Kami ingin menyebutnya Sekolah Taruna Islami. Ada model disiplin sekolah taruna yang akan diterapkan. Di kelas 10 itu dimulai pendidikan dasar karakter. Penerapan disiplin ketat, menjadi kunci sukses di masa depan, ujarnya.

Di kelas 11 pemantapan kompetensi dasar siswa SMA dikuatkan dengan pembelajaran bilingual, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

Kelas 12 fokus pada orientasi studi lanjutan siswa dengan peminatan dan target lulus di PTN. Misalnya, siswa yang akan melanjutkan studi ke universitas dalam dan luar negeri, fokus pembelajaran pada rencana program studi yang akan diambilnya. Ini sejalan dengan kebijakan baru dari Kemdikbudristek.

Mereka yang berencana melanjutkan studi ke sekolah kedinasan, seperti Akademi Militer, STPDN, STAN, Sekolah Sandi Negara, Sekolah Penerbang, dll tentu ditambah dengan kesiapan mental dan fisiknya.

Nantinya, mata pelajaran di kelas 12 fokus pada target pencapaian tujuan studi lanjutan siswa. Cara belajar sudah berbeda, karena mengarah pada pembahasan soal agar dapat lulus studi lanjutan di perguruan tinggi yang diimpikan. Khusus bagi siswa yang ingin melanjutkan studi ke perguruan tinggi di luar negeri, pemantapan IELTS dan TOEFL juga menjadi keniscayaan, tutup guru besar yang tidak mau dipanggil Prof ini.(. Awing. )

(red:jordi)

Berita Terkait

Pemkot Salurkan Bansos Sembako Ratusan Lansia dan Disabilitas
Polemik Angkutan Batu Bara, DPRD Paser Tetap Minta Utamakan Kepentingan Masyarakat
Kasus Suap Hakim PN Surabaya Berawal dari Kecurigaan Vonis Bebas Ronald Tannur
Ahmad Luthfi Angkat Suara soal Isu Benturan TNI-Polri di Pilgub Jateng
Ekonomi Sulit, Pedangang Menjerit
Prabowo Gelar Sidang Kabinet Paripurna Perdana Hari Ini
Riset Microsoft: Ada 600 Juta Serangan Siber per Hari, Password Jadi Target Utama
Prabowo Bakal Terbitkan Perpres untuk Hapus Utang 6 Juta Petani dan Nelayan
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Thursday, 24 October 2024 - 17:37 WIB

Pemkot Salurkan Bansos Sembako Ratusan Lansia dan Disabilitas

Thursday, 24 October 2024 - 13:58 WIB

Polemik Angkutan Batu Bara, DPRD Paser Tetap Minta Utamakan Kepentingan Masyarakat

Thursday, 24 October 2024 - 10:03 WIB

Kasus Suap Hakim PN Surabaya Berawal dari Kecurigaan Vonis Bebas Ronald Tannur

Thursday, 24 October 2024 - 10:00 WIB

Ahmad Luthfi Angkat Suara soal Isu Benturan TNI-Polri di Pilgub Jateng

Thursday, 24 October 2024 - 09:51 WIB

Ekonomi Sulit, Pedangang Menjerit

Berita Terbaru

Berita

Pemkot Salurkan Bansos Sembako Ratusan Lansia dan Disabilitas

Thursday, 24 Oct 2024 - 17:37 WIB

Berita

Ekonomi Sulit, Pedangang Menjerit

Thursday, 24 Oct 2024 - 09:51 WIB