Persediaan Pangan di Jateng Dipastikan Aman

- Jurnalis

Wednesday, 16 October 2024 - 09:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MIM, JAWA TENGAH, 16 OKTOBER 2024

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana menegaskan, persediaan pangan di wilayahnya masih aman, meskipun musim kemarau.

“Ketersediaan pangan untuk Jawa Tengah sampai saat ini masih mencukupi,” kata Nana, ditemui seusai rapat paripurna di Gedung DPRD Jawa Tengah, Selasa (15/10/2024).

Ditambahkan, meski pesediaan mencukupi, Pemprov Jateng terus meningkatkan produktivitas pangan, khususnya komoditas padi. Pihaknya akan bekerja sama dengan instansi terkait dan para petani.

Nana menyampaikan, mulai Oktober-November ini sudah mulai masuk musim hujan. Sejalan dengan itu, diharapkan terjadi peningkatan produksi sejumlah komoditas pangan, seperti padi, jagung, umbi-umbian, serta cabai dan bawang.

Baca Juga :  Iptu Purwantoro Memimpin Apel Cipkon Polsek Cikupa

Apalagi, Jawa Tengah selama ini juga menjadi salah satu provinsi penumpu pangan nasional, terutama padi dan beras, sehingga dituntut bisa mencukupi kebutuhan pangan daerah lain.

Upaya peningkatan produksi pertanian Jateng, jelas Nana, terbantu dengan adanya bantuan pompanisasi dari pemerintah pusat. Sebanyak 5.134 unit pompa sudah didistribusikan di masing-masing kabupaten/ kota. Penggunaan bantuan pompa saat ini mencapai 93%.

“Maka kita terus berupaya, bantuan pompanisasi sangat membantu kami, yang biasanya panen sekali bisa dua kali, yang panen dua kali bisa tiga kali. Jadi ini sangat membantu produksi pangan di Jawa Tengah,” katanya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga berkomitmen untuk merealisasikan capaian luas tambah tanam (LTT) padi. Pada September 2024 lalu, LTT di Jateng mencapai seluas 65.140 hektare. Pada Oktober ini, capaiannya didorong hingga 105.000 – 110.000 hektare.

Baca Juga :  Budi Gagal Dapat Rp250 Juta usai Curi BMW di Hotel Mewah, Ternyata Dulu Miliknya, Cuma Cicil 3 Bulan

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jateng, Supriyanto menambahkan kebutuhan beras di Jateng sekitar 340.000 – 345.000 ton per bulan. Artinya, dalam sebulan harus panen minimal pada lahan 100.000 hektare, dengan rata-rata produksi 5,5 sampai 5,6 ton per hektare.

“Artinya, didapat antara 550.000 sampai 560.000 ton gabah kering giling. Kalau dikonversi ke beras 62,74%, ketemu angka 345.000 ton. Itu aman satu bulan,” ungkapnya. (Humas Jateng)*

anggunred

Berita Terkait

Pemkot Salurkan Bansos Sembako Ratusan Lansia dan Disabilitas
Polemik Angkutan Batu Bara, DPRD Paser Tetap Minta Utamakan Kepentingan Masyarakat
Kasus Suap Hakim PN Surabaya Berawal dari Kecurigaan Vonis Bebas Ronald Tannur
Ahmad Luthfi Angkat Suara soal Isu Benturan TNI-Polri di Pilgub Jateng
Ekonomi Sulit, Pedangang Menjerit
Prabowo Gelar Sidang Kabinet Paripurna Perdana Hari Ini
Sritex Menghadapi Tantangan Besar: Pengumuman Pailit Perusahaan Tekstil
Riset Microsoft: Ada 600 Juta Serangan Siber per Hari, Password Jadi Target Utama
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Thursday, 24 October 2024 - 17:37 WIB

Pemkot Salurkan Bansos Sembako Ratusan Lansia dan Disabilitas

Thursday, 24 October 2024 - 13:58 WIB

Polemik Angkutan Batu Bara, DPRD Paser Tetap Minta Utamakan Kepentingan Masyarakat

Thursday, 24 October 2024 - 10:03 WIB

Kasus Suap Hakim PN Surabaya Berawal dari Kecurigaan Vonis Bebas Ronald Tannur

Thursday, 24 October 2024 - 10:00 WIB

Ahmad Luthfi Angkat Suara soal Isu Benturan TNI-Polri di Pilgub Jateng

Thursday, 24 October 2024 - 09:51 WIB

Ekonomi Sulit, Pedangang Menjerit

Berita Terbaru

Berita

Pemkot Salurkan Bansos Sembako Ratusan Lansia dan Disabilitas

Thursday, 24 Oct 2024 - 17:37 WIB

Berita

Ekonomi Sulit, Pedangang Menjerit

Thursday, 24 Oct 2024 - 09:51 WIB