MIM, Jawa Tengah, 31 Juli 2024
PALESTINA – mediaindonesiamaju.com
Hamas menyatakan pemimpinnya, Ismail Haniyeh, tewas dibunuh di Iran pada Rabu (31/7) dini hari.
Kabar ini juga dikonfirmasi Garda Revolusioner Iran. Hamas menyalahkan Israel atas pembunuhan Haniyeh, sementara Israel belum memberikan tanggapan apa pun.
Media Iran menyebut Haniyeh tewas dalam serangan sekitar pukul 02.00 pagi, yang menyasar kediaman khusus bagi veteran perang, tempat Haniyeh tinggal selama di Teheran.
Pembunuhan ini pun terjadi kurang dari 24 jam setelah Israel mengklaim telah membunuh komandan Hizbullah di Beirut, Lebanon.
Komandan tersebut, menurut Israel, merupakan dalang di balik serangan di kawasan pendudukan Israel di Dataran Tinggi Golan, pada 27 Juli, yang menewaskan 12 anak-anak dan remaja.
Dikenal sebagai sosok pragmatis, Haniyeh bergabung dengan Hamas saat berdiri pada 1987, di tengah intifada pertama Palestina.
Haniyeh terpilih menjadi kepala biro politik Hamas pada 2017, setelah sempat menjadi Perdana Menteri Otoritas Nasional Palestina pada 2006 silam.
Haniyeh meninggalkan Gaza sejak 2019 dan telah hidup dalam pengasingan di Turki dan Qatar.
April lalu, tiga putra dan empat cucu Haniyeh tewas dalam serangan Israel di Gaza.
Haniyeh pun menjadi ‘wajah’ Hamas di depan diplomasi internasional seiring konflik Israel-Hamas.
Dengan terbunuhnya Haniyeh, kini tersisa pemimpin Hamas lainnya di Gaza, Yehya Sinwar, dan pemimpin lainnya, Zaher Jabarin, di Tepi Barat.
Masih belum jelas siapa yang akan menggantikan Haniyeh, tapi Khaled Meshaal, eks pemimpin Hamas, menjadi sosok potensial.
Konflik Hamas-Israel di Gaza kembali memanas setelah Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera 252 orang, menurut penghitungan Israel.
Setidaknya 39.400 lebih warga Palestina tewas dan hampir 91.000 terluka dalam serangan Israel, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Sebelum 7 Oktober 2023, sebanyak 6.180 warga Palestina tewas akibat pendudukan dan konflik berdasarkan catatan tahun 2008-2022 dari Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA). Korban tewas Israel mencapai 279 jiwa selama periode yang sama.
(red/latif)