Polisi Usut Provokator Demo Berujung Ricuh di Balai Kota Semarang

- Jurnalis

Tuesday, 27 August 2024 - 14:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MIM,27 Agustus 2024

mediaindonesiamaju.com// Semarang – Polisi menyebut akan memanggil koordinator aksi mahasiswa buntut ricuh yang terjadi di depan Balai Kota Semarang. Polisi juga akan mencari siapa yang menjadi provokator hingga timbul perusakan dan melukai polisi.
“Koordinator aksi pasti (dipanggil), itu akan kita arahkan proses penyidikan ke sana, siapa yang menggerakkan, mendorong, memprovokasi adik-adik mahasiswa untuk melakukan penyerangan kepada petugas, melakukan perusakan, dan seterusnya. Itu bukti sudah ada tinggal kita tindaklanjuti setelah ini,” ujar Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar saat ditemui di Mapolrestabes Semarang, Jalan Dr Sutomo, Selasa (27/8/2024).

Baca Juga :  Alasan Anies Hadiri Kongres Nasdem Meski Tak Didukung di Pilgub Jakarta 2024

Kini pihaknya akan menggali keterangan dari 32 orang yang saat ini diamankan terutama dari 9 mahasiswa yang termasuk di dalamnya. Pemeriksaan itu disebut akan dilakukan bersama pendamping.

“Kita sudah berkomunikasi dengan teman-teman LBH, proses pemeriksaannya akan kita lakukan setelah ini dan didampingi teman-teman dari LBH sudah berkoordinasi barusan dan nanti akan kita lihat perkembangannya setelah pemeriksaan,” jelasnya.

“Ada 22 adik-adik dari SMK ini yang kita amankan kemudian pagi ini kita sudah komunikasikan untuk dijemput oleh orang tua dan dari pihak sekolah,” ujar Irwan.

Baca Juga :  Penyusunan Rancangan RPJMD Teknokratik Perlu Memadukan Unsur-unsur Penanggulangan Bencana

Dia menyebut kebanyakan pelajar itu berasal dari luar Semarang. Karena itu, pihaknya akan mendalami siapa yang menggerakkan massa pelajar hingga bisa ikut aksi mahasiswa di depan Balai Kota Semarang pada Senin (26/8) itu.

“Pertanyaannya adalah bagaimana mereka dari Demak dari Grobogan, puluhan sekolah itu bisa bergerak bersama-sama ke titik unjuk rasa, itu jadi pertanyaan kan. Dari mereka kita juga akan mendalami informasi-informasi melalui keterangan-keterangan mereka siapa yang menggerakkan, itu kan seharusnya tidak melibatkan anak-anak dalam unjuk rasa,” pungkasnya.

(Red : Budi)

Berita Terkait

Pemkot Salurkan Bansos Sembako Ratusan Lansia dan Disabilitas
Polemik Angkutan Batu Bara, DPRD Paser Tetap Minta Utamakan Kepentingan Masyarakat
Kasus Suap Hakim PN Surabaya Berawal dari Kecurigaan Vonis Bebas Ronald Tannur
Ahmad Luthfi Angkat Suara soal Isu Benturan TNI-Polri di Pilgub Jateng
Ekonomi Sulit, Pedangang Menjerit
Prabowo Gelar Sidang Kabinet Paripurna Perdana Hari Ini
Riset Microsoft: Ada 600 Juta Serangan Siber per Hari, Password Jadi Target Utama
Prabowo Bakal Terbitkan Perpres untuk Hapus Utang 6 Juta Petani dan Nelayan
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Thursday, 24 October 2024 - 17:37 WIB

Pemkot Salurkan Bansos Sembako Ratusan Lansia dan Disabilitas

Thursday, 24 October 2024 - 13:58 WIB

Polemik Angkutan Batu Bara, DPRD Paser Tetap Minta Utamakan Kepentingan Masyarakat

Thursday, 24 October 2024 - 10:03 WIB

Kasus Suap Hakim PN Surabaya Berawal dari Kecurigaan Vonis Bebas Ronald Tannur

Thursday, 24 October 2024 - 10:00 WIB

Ahmad Luthfi Angkat Suara soal Isu Benturan TNI-Polri di Pilgub Jateng

Thursday, 24 October 2024 - 09:51 WIB

Ekonomi Sulit, Pedangang Menjerit

Berita Terbaru

Berita

Pemkot Salurkan Bansos Sembako Ratusan Lansia dan Disabilitas

Thursday, 24 Oct 2024 - 17:37 WIB

Berita

Ekonomi Sulit, Pedangang Menjerit

Thursday, 24 Oct 2024 - 09:51 WIB