MIM,Jawa Tengah 12 Juli 2024
Demak , Mediaindonesiamaju.com – Adanya pembangunan / peningkatan irigasi tersier ,di area sawah blok Turi dukuh wonorenggo desa Cangkring Rembang, kec.karanganyar kab. Demak,dengan anggaran 128.400.00, yang menggunakan dana desa ,yang dalam prosesnya menimbulkan kerusakan beberapa fasilitas desa/proyek desa yang sudah jadi.
Proyek yang di duga di kerjakan asal asalan tersebut menyebabkan banyaknya kerusakan fasilitas desa,diantaranya tanggul Talut yang roboh dan menyebabkan keretakan jalan cor beton yang cukup panjang dan cukup parah.
Hal ini disebabkan,karena pihak pengelola kegiatan proyek tersebut tidak memperhatikan dampak atau pengaruh terhadap beberapa fasilitas desa yang sudah jadi.
Menurut beberapa warga dari hasil investigasi di lapangan,bahwa proyek tersebut sempat diprotes ,karena proses pengerukan tanah yang asal asalan sehingga menyebabkan fasilitas desa yang lama seperti talud roboh dan rusak ,dan banyaknya retakan jalan.
“Sebelumnya sudah diprotes, warga merasa bisa merugikan dan merusak fasilitas desa ,karena pengerukan nya asal asalan,membuat patah semua ,banyak kerusakan talud nya sampai tanggulnya menjadi roboh.”ujar MS salah satu warga.
Ketua Lembaga LI TPK Anri Jawa Tengah M .Mahfud .SH ,yang langsung turun kelapangan karena banyaknya aduan dari masyarakat terkait adanya pelaksanaan proyek yang menyebabkan banyaknya kerusakan fasilitas desa tersebut,menemukan benar banyaknya kerusakan fasilitas desa yang rusak akibat proyek yang di rasa di lakukan secara asal asalan.
“Kami akan tindak lanjuti temuan ini,dengan mengadukan ke APH setempat,dengan menyertakan bukti bukti temuan yang sudah kami dapat.” Ujar M Mahfud S.H.(12/07/24)
“Sebagai kepala desa ,dan kasi kesra sebagai penanggung jawab proyek tersebut,harus bisa bertanggung jawab atas banyaknya kerusakan fasilitas desa yang timbul karena proyek ini.” Tambahnya.
“Di duga tanah Hasil kerukan Tersebut juga,di jual ,dan tidak jelas penggunaan nya , sehingga ada indikasi,hasil dari penjualan tanah tersebut di gunakan untuk kepentingan pribadi.”tegasnya.
Anehnya selang beberapa hari ,papan nama informasi proyek tersebut sudah tidak ada , sehingga di duga kuat adanya indikasi menyamarkan adanya proyek tersebut,supaya tidak bisa di akses masyarakat.
Masyakat berharap ,agar pihak pengelola bisa bertanggung jawab atas kerusakan beberapa fasilitas desa tersebut.
Hingga berita ini tayang,masih membutuhkan Konfirmasi dari beberapa pihak terkait.(red/Eko)