MIM, JAWA TENGAH, 26 SEPTEMBER 2024
Timbunan Perak di Dasar Laut China Selatan: Tanda Perubahan Iklim yang Mencolok
Penemuan timbunan perak di dekat Indonesia membawa dampak besar terkait perubahan iklim akibat pemanasan global. Lokasi timbunan tersebut ditemukan di dasar Laut China Selatan, berdasarkan riset dari Hefei University of Technology dan Guangdong Ocean University di China. Para peneliti melakukan analisis terhadap inti sedimen yang berusia 3.200 tahun dari kedalaman 1.878 meter, tepatnya di lepas pantai Vietnam.
Temuan ini mengungkap bahwa dasar laut mengalami perubahan signifikan, dengan peningkatan kandungan perak yang mulai terjadi sejak tahun 1850-an. Masa tersebut bertepatan dengan awal revolusi industri yang ditandai oleh lonjakan kadar CO2 di atmosfer. Para peneliti mengaitkan peningkatan kandungan perak ini dengan dampak pemanasan global yang dipicu oleh aktivitas manusia.
Menariknya, timbunan perak ini berbeda dari biasanya. Umumnya, bebatuan yang mengandung perak tidak terakumulasi dalam area sempit, melainkan tersebar. Namun, perak yang ditemukan diyakini berasal dari aktivitas industri, khususnya sisa-sisa proses pembuatan peralatan fotografi.
Lebih jauh, penelitian menunjukkan bahwa peningkatan intensitas muson musim panas Asia Timur juga berkontribusi terhadap fenomena ini. Hujan deras dan angin kencang membawa nutrisi ke permukaan laut, mendorong mikroorganisme untuk lebih produktif dalam fotosintesis. Namun, di saat yang sama, mikroorganisme laut menyerap material perak dan logam lainnya. Saat mikroorganisme ini mati, mereka mengendap di dasar laut, mengakibatkan akumulasi perak.
Temuan ini mengisyaratkan bahwa fenomena serupa mungkin terjadi di seluruh pantai di dunia. Penemuan ini bukan hanya sekadar informasi ilmiah, tetapi juga menjadi pengingat akan dampak besar dari pemanasan global yang harus segera diatasi. dari CNBCINDONESIA.com