MIM,Jawa Tengah 10 Juli 2024
Demak – Mediaindonesiamaju.com// Adanya bongkar muat tabung Gas subsidi 3 kg di pinggir jalan, tepatnya di kampung Tanubayan RT.02 RW.10 – Bintoro – Demak .
Dari informasi masyarakat bahwa adanya kegiatan bongkar muat Gas LPG subsidi 3kg,yang dilakukan hampir 2 hari sekali,anehnya kegiatan tersebut tidak dilakukan di pangkalan,melainkan di pinggir jalan.
“Sering ada kegiatan bongkar muat dari trek agen Pertamina ke kendaraan seperti Tosa roda 3,sudah lama terjadi,hampir 2 hari sekali,dan anehnya yang penerima bukan dari warga setempat.” Ujar salah satu warga setempat yang tidak bisa kami sebut namanya.(07-07-24)
Atas informasi tersebut tim media melakukan penelusuran,dan benar terjadi ada kegiatan bongkar muat Gas LPG subsidi 3 kg ,yang di turunkan dari trek agen gas wilayah Mranggen PT Rasmi Bersaudara,Ke pada pak Sholeh warga kalikondang ( pengendara Tosa ).(08/07/2024)
“Iya benar emang aktivitas ini sudah lama saya lakukan, karena saya hanya bekerja melangsir gas dari trek ke pangkalan, di karenakan armada treknya tidak bisa memasuki, ke pangkalan anak saya.”Ujar Sholeh .
“Kita hanya mengikuti saja apa yang di mintak pemilik pangkalan untuk di bongkar dimana.” Ujar Supir trek dari PT Rasmi Bersaudara.
Saat kami hendak pulang, kami coba muter lagi, ternyata benar kecurigaan kami, kami berpapasan dengan pak Sholeh,sedang mengendarai kendaraan roda tiga, dengan membawa gas LPG subsidi 3kg ,yang hendak di bawa keluar dari desa tersebut.
Anehnya gas tersebut tidak di turunkan di pangkalan yang di aku pak Sholeh milik anaknya, tetapi langsung di bawa keluar dari desa tersebut.
Saat kami tanyakan ijin pangkalan, pak Sholeh juga tidak bisa menunjukkan surat ijin, untuk meyakinkan kami.
Dengan adanya kejadian tersebut,banyak kejanggalan yang terjadi, gas lpg 3kg yang seharusnya di peruntukan untuk memenuhi kebutuhan warga setempat, tetapi digunakan untuk kebutuhan di luar masyarakat setempat.
Pangkalan yang menurut kami kurang memenuhi syarat dan ketentuan sebagai pangkalan ini, bisa jadi hanya sekedar untuk mengelabuhi dan supaya untuk menambah kuota saja, tetapi di gunakan bukan untuk kebutuhan warga setempat.
Hingga saat ini,atas informasi masyarakat aktvitaspun masih tetap berlangsung .
Masyarakat berharap agar pihak APH setempat ,bisa menyelidiki atau menanyakan ijin atau meninjau kembali ,apakah pangkalan tersebut sudah memiliki ijin atau sudah benar memenuhi syarat sebagai pangkalan.(Eko)