Untuk Menjaga Keutuhan Indonesia Apa Saja Sih Yang Dilakukan Humas Polri???

- Jurnalis

Saturday, 27 July 2024 - 07:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MIM,Kendal 27 Juli 2024

Kendal — Mediaindonesiamaju.com – Polri menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema “Terorisme adalah Musuh Kita Bersama”, di Pondok Pesantren Al Musthofa, di Kendal, Jawa Tengah, Rabu (24/7/2024). Acara ini pun sekaligus silaturrahmi dan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat mengenai bahaya radikalisme juga terorisme melalui kegiatan kontra radikal.

Kegiatan ini dipimpin oleh Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, S.I.K. dengan narasumber utama Ustad Muhammad Nasir Abbas, mantan narapidana terorisme (napiter) yang kini aktif menyebarkan pesan damai.

Trunoyudo menekankan pentingnya upaya kontra radikal untuk mencegah penyebaran paham yang berpotensi memberikan ruang berkembangnya radikalisme.

“Kontra radikal merupakan upaya membangun personal guna mencegah paham radikalisme yang saat ini banyak dihembuskan oleh kelompok tertentu melalui berbagai elemen dengan tujuan merubah paham seseorang menjadi radikal. Upaya mencegah paham radikal tersebut perlu dilakukan dari seluruh elemen. Selain Forkopimda juga peran serta dari tokoh agama, masyarakat, adat, dan pemuda,” ujarnya dalam sambutan.

Baca Juga :  LSM Hijau Bakal Geruduk Kejari dan Polres Kudus Pertanyakan Peran Pendamping dan Pengawas Proyek SIHT

Sementara itu, Muhammad Nasir Abbas dalam pemaparannya menegaskan, bahwa terorisme adalah ancaman nyata meskipun pergerakan tidak selalu terlihat.

“Terorisme itu benar ada walaupun gerakannya tidak kelihatan. Saya ini mantan Napiter, dulu saya musuh negara, dulu saya disiapkan untuk menghadapi pemerintah Indonesia. Dulu saya direkrut untuk jadi teroris di Indonesia,” ungkapnya.

Ia juga menjelaskan tahapan paparan paham yang dimulai dari kegagalan menyikapi perbedaan hingga berpotensi menjadi radikalisme dan pada akhirnya melahirkan aksi terorisme.

“Siapapun dapat berpotensi direkrut oleh jaringan terorisme untuk berbagai kepentingan seperti tenaga, pendanaan, maupun informasi,” katanya.

Nasir Abbas yang telah mendedikasikan dirinya untuk merehabilitasi mantan napi teroris dan mendorong perdamaian, berbagi wawasannya tentang akar penyebab radikalisme.

Baca Juga :  Polda Jawa Tengah Pastikan Pengamanan di Tempat Wisata.

“Kita perlu memahami bahwa terorisme tumbuh subur karena ketidakpedulian serta pemahaman yang salah,” katanya.

Ia berpesan kepada seluruh masyarakat untuk waspada terhadap paham-paham radikal dan menjaga keluarga serta negara agar paham tersebut tidak berkembang, sehingga Indonesia tetap utuh dan damai.

“Kita harus waspada terhadap orang-orang yang tidak mau menerima perbedaan pendapat, orang yang suka mencela, mudah menyalahkan, dan mudah mengkafirkan sesama muslim. Mari kita mewaspadai paham-paham radikal di masyarakat,” pesannya.

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya radikalisme dan terorisme serta memperkuat kerjasama antara aparat keamanan dan masyarakat dalam menjaga keutuhan dan kedamaian Indonesia.

FGD berjalan hangat yang menghadirkan berbagai kalangan seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, pemimpin pesantren, santri, dan mahasiswa untuk mengatasi meningkatnya ancaman terorisme di era digital.(red/Arga)

Berita Terkait

Pemkot Salurkan Bansos Sembako Ratusan Lansia dan Disabilitas
Polemik Angkutan Batu Bara, DPRD Paser Tetap Minta Utamakan Kepentingan Masyarakat
Kasus Suap Hakim PN Surabaya Berawal dari Kecurigaan Vonis Bebas Ronald Tannur
Ahmad Luthfi Angkat Suara soal Isu Benturan TNI-Polri di Pilgub Jateng
Ekonomi Sulit, Pedangang Menjerit
Prabowo Gelar Sidang Kabinet Paripurna Perdana Hari Ini
Riset Microsoft: Ada 600 Juta Serangan Siber per Hari, Password Jadi Target Utama
Prabowo Bakal Terbitkan Perpres untuk Hapus Utang 6 Juta Petani dan Nelayan
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Thursday, 24 October 2024 - 17:37 WIB

Pemkot Salurkan Bansos Sembako Ratusan Lansia dan Disabilitas

Thursday, 24 October 2024 - 13:58 WIB

Polemik Angkutan Batu Bara, DPRD Paser Tetap Minta Utamakan Kepentingan Masyarakat

Thursday, 24 October 2024 - 10:03 WIB

Kasus Suap Hakim PN Surabaya Berawal dari Kecurigaan Vonis Bebas Ronald Tannur

Thursday, 24 October 2024 - 10:00 WIB

Ahmad Luthfi Angkat Suara soal Isu Benturan TNI-Polri di Pilgub Jateng

Thursday, 24 October 2024 - 09:51 WIB

Ekonomi Sulit, Pedangang Menjerit

Berita Terbaru

Berita

Pemkot Salurkan Bansos Sembako Ratusan Lansia dan Disabilitas

Thursday, 24 Oct 2024 - 17:37 WIB

Berita

Ekonomi Sulit, Pedangang Menjerit

Thursday, 24 Oct 2024 - 09:51 WIB