Viral Peringatan Darurat Berlambang Gambar Garuda di Media Sosial, Berikut Maknanya

- Jurnalis

Thursday, 22 August 2024 - 10:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MIM,22 Agustus 2024

mediaindonesiamaju.com// Jakarta – Akhir-akhir ini, netizen di media sosial ramai membagikan gambar lambang Garuda Pancasila berwarna biru. Gambar tersebut disertai dengan tulisan ‘Peringatan Darurat’ yang menjadi viral di berbagai platform media sosial, khususnya Instagram dan X (Twitter). Fenomena ini diduga terkait dengan isu yang mewarnai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai syarat pencalonan dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Masyarakat luas tampaknya antusias untuk ‘mengawal’ keputusan MK tersebut, yang mengatur bahwa partai politik (parpol) tidak perlu memiliki kursi di DPRD untuk mengajukan calon kepala daerah. Hal ini mengundang reaksi dari DPR yang disinyalir berencana menggelar rapat untuk membahas revisi Undang-undang (UU) Pilkada, yang dianggap sebagai upaya untuk menganulir putusan MK.

Dalam menanggapi situasi ini, netizen pun mulai ramai membagikan gambar lambang Garuda berwarna biru dengan tagar #KawalPutusanMK. Gerakan ini bertujuan untuk mengajak masyarakat agar bersama-sama memantau dan memastikan bahwa proses Pilkada 2024 berjalan sesuai dengan putusan MK.Lalu, sebetulnya apa makna peringatan darurat berlambang Garuda biru yang ramai di lini masa? Simak informasinya dihimpun brilio.net dari berbagai sumber pada Rabu (21/8).

Baca Juga :  TNI Polri bersama sama Meninjau langsung 91 Command Center Di Labuhan Bajo.

Makna peringatan darurat berlambang Garuda biru.

Lambang Garuda biru yang ramai dibagikan di media sosial sebenarnya tidak memiliki kaitan langsung dengan isu politik saat ini. Gambar tersebut merupakan bagian dari genre “Analog Horor” atau sistem peringatan darurat palsu (Emergency Alert System/EAS) yang sering ditemukan dalam film-film atau video pendek berbasis nostalgia.

Gambar tersebut muncul dari film analog yang merupakan cuplikan dugaan anomali yang mengancam keselamatan manusia. Video tersebut menampilkan pesan darurat yang memberikan kesan seram. Gambar tersebut muncul dalam film pendek yang diproduksi oleh kanal YouTube EAS Indonesia Concept dan Blocky Brain.

Beberapa kanal YouTube yang membuat konten-konten singkat yang menampilkan tampilan siaran televisi analog dengan peringatan darurat seperti itu. Meskipun tidak memiliki fakta yang valid, tayangan-tayangan semacam ini memang sengaja dirancang untuk menimbulkan kesan horor dan kepanikan di kalangan penonton.

EWS adalah sistem peringatan dini yang dirancang untuk memberikan informasi terkait bencana alam kepada masyarakat. Melalui fitur ini, siaran TV digital akan terhenti sementara dan berganti dengan tayangan yang memberikan peringatan dini tentang adanya bencana, seperti gunung meletus, gempa bumi, banjir, atau bencana lainnya.

Baca Juga :  Di Duga Mencuri Speck, Proyek Pembangunan Rabat Beton Di Desa Banyurip Jenar Sragen Terkesan Asal Jadi

Dengan adanya sistem EWS, diharapkan masyarakat dapat lebih siaga dan bersiap untuk menghindari bahaya bencana, sehingga dapat meminimalisir korban jiwa. Fitur EWS di layanan TV digital di Indonesia merupakan inisiatif yang dijalankan oleh Kominfo bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Sistem ini diluncurkan seiring dengan pengalihan siaran TV analog ke TV digital secara serentak pada 2 November 2022. Dengan adanya penyamarataan siaran TV digital di seluruh wilayah Indonesia, Kominfo pun menambahkan fitur EWS ini agar dapat memberikan informasi dini terkait bencana yang terjadi di daerah tertentu.

Sinyal EWS akan dikirimkan berdasarkan kode pos perangkat digital, sehingga hanya daerah yang terdampak bencana yang akan menerima peringatan. Ketika sinyal EWS diterima, seluruh siaran TV digital akan terhenti sementara dan berganti dengan tayangan peringatan dini bencana.

Melalui fitur ini, diharapkan masyarakat dapat lebih siap menghadapi bencana dan mengurangi dampak buruk yang mungkin terjadi. Masyarakat juga dapat lebih waspada dan segera mengambil langkah-langkah antisipasi untuk melindungi diri dan keluarga.

(Red : Yogi)

Berita Terkait

Pemkot Salurkan Bansos Sembako Ratusan Lansia dan Disabilitas
Polemik Angkutan Batu Bara, DPRD Paser Tetap Minta Utamakan Kepentingan Masyarakat
Kasus Suap Hakim PN Surabaya Berawal dari Kecurigaan Vonis Bebas Ronald Tannur
Ahmad Luthfi Angkat Suara soal Isu Benturan TNI-Polri di Pilgub Jateng
Ekonomi Sulit, Pedangang Menjerit
Prabowo Gelar Sidang Kabinet Paripurna Perdana Hari Ini
Riset Microsoft: Ada 600 Juta Serangan Siber per Hari, Password Jadi Target Utama
Prabowo Bakal Terbitkan Perpres untuk Hapus Utang 6 Juta Petani dan Nelayan
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Thursday, 24 October 2024 - 17:37 WIB

Pemkot Salurkan Bansos Sembako Ratusan Lansia dan Disabilitas

Thursday, 24 October 2024 - 13:58 WIB

Polemik Angkutan Batu Bara, DPRD Paser Tetap Minta Utamakan Kepentingan Masyarakat

Thursday, 24 October 2024 - 10:03 WIB

Kasus Suap Hakim PN Surabaya Berawal dari Kecurigaan Vonis Bebas Ronald Tannur

Thursday, 24 October 2024 - 10:00 WIB

Ahmad Luthfi Angkat Suara soal Isu Benturan TNI-Polri di Pilgub Jateng

Thursday, 24 October 2024 - 09:51 WIB

Ekonomi Sulit, Pedangang Menjerit

Berita Terbaru

Berita

Pemkot Salurkan Bansos Sembako Ratusan Lansia dan Disabilitas

Thursday, 24 Oct 2024 - 17:37 WIB

Berita

Ekonomi Sulit, Pedangang Menjerit

Thursday, 24 Oct 2024 - 09:51 WIB