MIM,19 Agustus 2024
mediaindonesia.com// Jakarta — Wacana perlunya pembentukan angkatan siber TNI kembali mencuat setelah Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengangkatnya saat pidato dalam Sidang Tahunan MPR/DPR RI 2024 pada 16 Agustus 2024.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDI-P Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin memandang istilah yang tepat bukanlah angkatan siber melainkan lembaga siber TNI. Menurutnya, istilah lembaga siber tersebut juga digunakan oleh sejumlah angkatan bersenjata di negara lain.
Hal itu disampaikannya usai menghadiri pembukaan Seminar Hari Konstitusi bertajuk Refleksi Ketatanegaraan: Quo Vadis Majelis Permusyawaratan Rakyat Indonesia di Gedung Nusantara V Kompleks Parlemen Senayan Jakarta pada Minggu (18/8/2024).
“Bukan angkatan istilahnya. Tetapi sebuah lembaga yang khusus siber Tentara Nasional Indonesia. Di negara-negara lain pun begitu. Ya. Tapi orang kadang-kadang menyebutnya sebagai Angkatan Siber,” kata Hasanuddin.
Ia mengatakan, sejauh ini DPR pernah berdiskusi dengan pejabat-pejabat di lingkungan TNI terkait hal tersebut. Akan tetapi, kata dia, hal itu belum diaplikasikan. “Pernah didiskusikan di rapat dengan para pejabat, tetapi belum diaplikasikan,” kata dia.
Untuk diketahui, saat ini TNI telah memiliki sejumlah satuan siber. Untuk di tingkat Markas Besar TNI, TNI memiliki Satuan Siber TNI yang dipimpin jenderal bintang satu. Sementara untuk di tingkat matra, TNI juga telah membentuk Pusat Sandi Dan Siber TNI Angkatan Darat (Pussansiad), Satuan Siber Angkatan Laut (Satsiberal), dan Satuan Siber (Satsiber) Dinas Pengamanan dan Persandian Angkatan Udara (Dispamsanau).
Sudah Saatnya Dibentuk
Diberitakan sebelumnya Ketua Majelis Pemusyawaratan Rakyat RI (MPR) Bambang Soesatyo alias Bamsoet mengatakan sejatinya Tentara Nasional Indonesia (TNI) harus membentuk satu matra baru yakni matra angkatan siber.
Menurut dia, ketahanan dan keamanan siber di Indonesia masih perlu peningkatan.
Hal itu, lanjut dia, terkait juga dengan peretasan Pusat Data Nasional yang mengisyaratkan urgensi kesediaan lembaga lembaga pemerintah berfokus pada keamanan siber termasuk peraturan hukumnya.
Selain itu, kata dia, Indonesia saat ini berdasarkan Nasional Siber Security Indeks hanya berada di posisi ke lima di ASEAN dalam hal keamanan siber.
Ia prihatin dengan kondisi itu mengingat jumlah penduduk dan letak geografis bangsa Indonesia yang cukup luas.
Bamsoet juga berbicara tentang dunia yang telah memasuki era Internet of battlefield think di mana operasi militer semakin bisa dikendalikan dari jarak yang sangat jauh dengan lebih cepat tepat akurat.
Atas hal itu, Bamsoet memandang menilai sudah saatnya Indonesia menaruh fokus pada persoalan keamanan dan ketahanan siber.
Hal itu disampaikannya saat berpidato di Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD RI di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta pada Jumat (16/8/2024).
“Untuk itu sudah saatnya Indonesia segera mempersiapkan pembentukan Matra keempat tentara nasional Indonesia dengan menghadirkan angkatan siber kehadiran untuk memperkuat tiga matra yang sudah ada yaitu angkatan darat, angkatan laut, dan angkatan udara,” kata dia.
(Red : Nugraha)