Merasa Jadi Korban Mafia Tanah, Ahli Waris Laporkan Kasus ke Wapres

- Jurnalis

Selasa, 18 Maret 2025 - 04:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MIM,Jawa Tengah 18 Maret 2025

Semarang, MediaIndonesiaMaju.com – Suyanto, yang mewakili ahli waris lainnya, mengaku menjadi korban mafia tanah di Wonosari, Kecamatan Ngaliyan, Semarang. Ia menuturkan bahwa tanah yang mereka miliki kini dikuasai oleh PT Nuclear Coating Fabric, meskipun ia dan keluarganya merasa memiliki sertifikat asli atas tanah tersebut.

Merasa haknya dirampas, Suyanto bersama tiga saudaranya berupaya mencari keadilan. Mereka telah melaporkan kasus ini ke ATR/BPN sejak era kepemimpinan AHY hingga kini di bawah Nusron Wahid, namun belum ada tanggapan serius dari pihak terkait.

Baca Juga :  Mayat Wanita Ditemukan Ditengah Kebun Singkong di Tulang Bawang, Polisi Lakukan Penyelidikan

Dibantu oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Puspa, Suyanto dan ahli waris lainnya kini membawa permasalahan ini ke Wakil Presiden. Mereka berharap pemerintah memberikan perhatian serius agar hak kepemilikan tanah mereka dapat dikembalikan atau mendapatkan ganti rugi yang sesuai.

“Kami hanya ingin keadilan. Jika memang tanah ini harus digunakan pihak lain, setidaknya kami mendapatkan hak kami, baik dalam bentuk tanah maupun ganti rugi yang adil,” ujar Suyanto.

Baca Juga :  Masyarakat Adat Paser Datangi PT Kideco Jaya Agung, Tuntut Klarifikasi Pencabutan Patok Batas Dan Penyerobotan Lahan

Kasus sengketa tanah seperti ini bukan kali pertama terjadi di Indonesia. Banyak ahli waris dan pemilik tanah sah yang merasa terpinggirkan akibat dugaan praktik mafia tanah. Dengan adanya perhatian dari pemerintah, diharapkan kasus ini bisa segera menemukan solusi yang adil bagi semua pihak.

Rep_pujiono

Berita Terkait

Aliansi LSM ORMAS Peduli Kepri Soroti Dugaan Pelanggaran di First Club Entertainment Batam
Prostitusi di ‘Lokalisasi Calam’ Pemalang Bersemi Kembali Pasca-Razia, Warga Minta Penegakan Hukum Terpadu  
Isu Jual Beli Jabatan Mencuat Usai Pengumuman Hasil Seleksi Pengisian Jabatan Perangkat Desa, di Desa Boyolali Kabupaten Demak
Mengintip Dokar di Pasar Kota Rembang yang Masih Bertahan Hingga Kini   
Kapolda Lampung, OKP Cipayung dan BEM Lampung, Wujudkan Sinergitas Jaga Kamtibmas  
Bahan Baku Makin Langka, Kecap ‘Cap Buah Siwalan’ Tetap Bertahan  
Strategi Adaptif Pemalang Menghadapi Tekanan Fiskal: Kolaborasi Insan Pers, UMKM, dan DPRD Provinsi Jawa Tengah   
Menuju Perlindungan Awak Kapal Perikanan Migran yang Lebih Baik: Bupati Pemalang Ajak Sinergi Lintas Sektor  

Berita Terkait

Kamis, 16 Oktober 2025 - 17:09 WIB

Aliansi LSM ORMAS Peduli Kepri Soroti Dugaan Pelanggaran di First Club Entertainment Batam

Kamis, 16 Oktober 2025 - 15:24 WIB

Prostitusi di ‘Lokalisasi Calam’ Pemalang Bersemi Kembali Pasca-Razia, Warga Minta Penegakan Hukum Terpadu  

Kamis, 16 Oktober 2025 - 15:16 WIB

Isu Jual Beli Jabatan Mencuat Usai Pengumuman Hasil Seleksi Pengisian Jabatan Perangkat Desa, di Desa Boyolali Kabupaten Demak

Kamis, 16 Oktober 2025 - 11:58 WIB

Mengintip Dokar di Pasar Kota Rembang yang Masih Bertahan Hingga Kini   

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:32 WIB

Kapolda Lampung, OKP Cipayung dan BEM Lampung, Wujudkan Sinergitas Jaga Kamtibmas  

Berita Terbaru