Pemilik Ponpes di Karawang Bantah Tuduhan Pencabulan 20 Santriwati

- Jurnalis

Friday, 9 August 2024 - 13:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MIM, 09 Agustus 2024

mediaindonesia.com dilansir dari kumparan.com//Kiki Andriawan, pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Isra, di Dusun/Desa Ciranggon, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang, mengklarifikasi soal tuduhan pencabulan atau pelecehan seksual terhadap 20 santriwati. “Saya selaku pengasuh ponpes memastikan bahwa isu dugaan pelecehan seksual yang bergulir itu tidak benar,” kata Kiki di aula Kementerian Agama Kabupaten Karawang, Jumat (9/8).

Kiki menyampaikan klarifikasi itu didampingi Humas Kemenag Karawang dan PCNU Karawang.

Berikut klarifikasi Kiki selengkapnya:

Saya selaku pengasuh ponpes memastikan bahwa isu dugaan pelecehan seksual yang bergulir itu tidak benar.

Kalau saya harus berbicara kronologi dari awal, panjang.

Ketika itu santri bersangkutan terindikasi melakukan tindakan di luar sewajarnya, pacaranlah, bahasanya, tapi akhirnya kena-kenanya saya.

Saya khawatir hubungan dia sama lawan jenis, khawatir berimbas ke keselamatan dirinya.

Jadi waktu itu pun sudah saya hadirkan ortu santri untuk mengklarifikasi, saya kasih informasi bahwa anak tersebut sudah melakukan tindakan yang kurang baik dengan lawan jenis.

Saya menolong awalnya.

Nah dari indikasi ini, dari kasus tersebut anak ini menyimpan rasa kesal, barangkali, dendam sehingga dia membuat kelompok di mana ada beberapa santri tidak tahu apa-apa terbawa-bawa isu bahwa saya melakukan pelecehan.

Baca Juga :  Kemenkominfo siap akselerasi transformasi digital lewat INA digital

Saya pastikan, pelecehan itu tidaklah terjadi baik sengaja maupun tidak disengaja.

Kemudian, di saat itu pun kami sudah ada yang namanya pertemuan dengan orang tua santri Sabtu hari pas Ramadan, dan semua orang tua santri tiba-tiba datang tanpa ada tabayun. Kan adabnya, bisa tabayun dulu dengan pihak kami. Kalaupun memang terbukti, ayo selesaikan.

Saat itu, karena mereka langsung percaya dengan laporan anaknya, dengan seolah si anak itu dilecehkan sengaja oleh saya, orang tua tersebut langsung percaya. Orang tua termakan informasi yang datangnya dari santri. Seolah itu benar-benar nyata adanya padahal saat itu tidak ada kejadian apa pun.

Ini diinisiasi oleh dua orang santriwati, dia telepon melalui hp ke orang tuanya. Mereka orang tua membuat grup secara khusus tanpa sepengetahuan saya, secara etika kan kalian kalau ada yang mau disampaikan bisa baik-baik dulu komunikasi ke saya. Jangan langsung menjustifikasi bahwa saya seperti itu.

Akhirnya meluas ke mana-mana, bahkan saya di situ langsung dituduh mentah-mentah oleh salah satu orang tua siswa.

Baca Juga :  Srikandi Polres grobogan ziarah dan tabur bunga Jelang Hari Jadi Polwan ke-79

Nah, akhir daripada itu berpengaruh pada yang lainnya padahal selama saya di sini, lillahitaala membantu (mengurus) santri, tapi kenyataannya kebaikan yang saya berikan, hangus oleh satu hal ini.

Jujur kami semua pengelola kaget dengan ini, saya tulus dari hati yang paling dalam mendidik anak-anak.

Mudah-mudahan teman-teman media dapat mampu menetralisir kejadian ini

Ini kan sudah lama selesai saat itu. Setelah itu, tidak ada laporan kedua kalinya. Tapi setelah santri bersangkutan menerima ijazah, baru mereka bermain.

Bahkan ada salah satu ortu siswa itu melontarkan bahasa kasar yang tidak baik, sampai ada bahasa iblis ke saya.

Saya dianjing-anjing digoblog-goblog, bilang anak trauma. Usut punya usut saya telusuri kepada guru-guru, trauma di mananya. Mereka baik-baik saja, euforia tidak ada trauma apa pun. Sekolah tetap sekolah.

Saya khawatir dengan adanya ini akan ada oknum yang menunggangi untuk semakin menjatuhkan kredibilitas yayasan kami ataupun marwah pesantren.

Saya pastikan waktu itu sudah selesai persoalan ini, tapi ternyata mereka diam-diam melaporkan ini kepada pihak berwajib.

Berita Terkait

Pemkot Salurkan Bansos Sembako Ratusan Lansia dan Disabilitas
Polemik Angkutan Batu Bara, DPRD Paser Tetap Minta Utamakan Kepentingan Masyarakat
Kasus Suap Hakim PN Surabaya Berawal dari Kecurigaan Vonis Bebas Ronald Tannur
Ahmad Luthfi Angkat Suara soal Isu Benturan TNI-Polri di Pilgub Jateng
Ekonomi Sulit, Pedangang Menjerit
Prabowo Gelar Sidang Kabinet Paripurna Perdana Hari Ini
Sritex Menghadapi Tantangan Besar: Pengumuman Pailit Perusahaan Tekstil
Riset Microsoft: Ada 600 Juta Serangan Siber per Hari, Password Jadi Target Utama
Berita ini 16 kali dibaca

Berita Terkait

Thursday, 24 October 2024 - 17:37 WIB

Pemkot Salurkan Bansos Sembako Ratusan Lansia dan Disabilitas

Thursday, 24 October 2024 - 13:58 WIB

Polemik Angkutan Batu Bara, DPRD Paser Tetap Minta Utamakan Kepentingan Masyarakat

Thursday, 24 October 2024 - 10:03 WIB

Kasus Suap Hakim PN Surabaya Berawal dari Kecurigaan Vonis Bebas Ronald Tannur

Thursday, 24 October 2024 - 10:00 WIB

Ahmad Luthfi Angkat Suara soal Isu Benturan TNI-Polri di Pilgub Jateng

Thursday, 24 October 2024 - 09:51 WIB

Ekonomi Sulit, Pedangang Menjerit

Berita Terbaru

Berita

Pemkot Salurkan Bansos Sembako Ratusan Lansia dan Disabilitas

Thursday, 24 Oct 2024 - 17:37 WIB

Berita

Ekonomi Sulit, Pedangang Menjerit

Thursday, 24 Oct 2024 - 09:51 WIB