MIM, JAWA TENGAH, 23 JUNI 2025
SEMARANG, — Mediaindonesiamaju.com Ribuan sopir truk yang tergabung dalam Aliansi Pengemudi Independen (API) Jawa Tengah dan daerah sekitar (Blora, Kendal, Demak, Pati, Salatiga, Ungaran, Magelang, dan lainnya) melakukan aksi penolakan terhadap kebijakan Over Dimensional Overload (ODOL) di depan Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, Jalan Pantura Siliwangi (Krapyak), Semarang, pada Senin, 23 Juni 2025.
Sejak pagi hari, sekitar 1.500 truk mulai mengalir menuju titik pusat aksi, menimbulkan kemacetan parah sepanjang lebih dari 1 kilometer dan memblokade jalan tol Krapyak–Walisongo. Polda Jateng dan Dinas Perhubungan mengalihkan arus kendaraan melalui tol dan jalur alternatif untuk mengurangi dampak kemacetan.
Aksi ini berlangsung damai dengan pengamanan dari aparat kepolisian yang mengutamakan rekayasa lalu lintas secara humanis, tanpa adanya kekerasan. Para pengemudi menuntut beberapa poin utama dalam aksi ini, di antaranya:
1. Revisi UU No. 22/2009 tentang angkutan jalan agar lebih adil dan mendukung kelayakan ekonomi bagi sopir dan perusahaan kecil.
2. Pembentukan lembaga pengawas independen untuk memastikan regulasi berjalan sesuai harapan.
3. SIM seumur hidup gratis dan asuransi kesehatan bagi pengemudi.
4. Penetapan tarif minimum/maximum untuk angkutan barang dan perlindungan dari praktik pungutan liar (pungli) dan tindak kriminal di jalan.
5. Penundaan penindakan ODOL hingga revisi UU diselesaikan, serta penyesuaian teknis kendaraan pengangkut barang.
Tindak Lanjut dan Respon:
Perwakilan API diterima oleh Kepala Dinas Perhubungan Jawa Tengah, Arief Sujatmiko, bersama perwakilan BPTD, Polda Jateng, dan Kapolrestabes Semarang untuk audiensi langsung. Dalam pertemuan tersebut, Dinas Perhubungan Jawa Tengah berkomitmen untuk menyampaikan aspirasi para pengemudi kepada pemerintah pusat dan memastikan adanya evaluasi kebijakan secara menyeluruh.
Rencana aksi demo selanjutnya diperkirakan akan dilanjutkan pada tingkat nasional, dengan audiensi yang direncanakan di Kementerian Perhubungan.
Dampak Aksi:
Aksi tersebut menyebabkan gangguan signifikan pada arus lalu lintas di Semarang Barat. Pengendara diminta untuk menghindari Jalan Pantura Siliwangi dan memilih jalur alternatif seperti Tol Krapyak, Jalan Sriwibowo, atau keluar tol Jatingaleh. Mobilisasi truk dari luar daerah akan diawasi, dengan kepolisian siap mengawal agar aksi tetap kondusif.
Kesimpulan:
Aksi penolakan ODOL yang dilakukan oleh para sopir truk di Semarang berlangsung tertib dan berhasil menghasilkan dialog langsung dengan pihak berwenang. Meskipun menimbulkan gangguan lalu lintas, demonstrasi ini menunjukkan solidaritas pengemudi dalam memperjuangkan hak-hak mereka demi keberlanjutan industri logistik dan transportasi di Jawa Tengah.
Rep : Ima W