MIM, Jawa Tengah 16 Juli 2025
Blora, Mediaindonesiamaju.com – Sebuah video yang diunggah oleh akun TikTok Sobatngarit pada Selasa pagi, 15 Juli 2025, telah mengundang perhatian publik terkait dugaan kelalaian pelayanan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr. R. Soetijono Blora. Dalam video berdurasi singkat tersebut, pengunggah yang merupakan keluarga pasien mengeluhkan tidak adanya tenaga kesehatan yang berjaga sekitar pukul 05.00 WIB.
Lebih lanjut, dalam video tersebut disebutkan bahwa dokter jaga saat itu ditemukan sedang tidur. Saat dibangunkan, dokter tersebut justru diduga menunjukkan sikap tidak profesional dan marah-marah.
“Jam 5 pagi tidak ada sama sekali dokter jaganya. Tidur. Dibangunkan malah marah-marah,” ujar pengunggah dalam narasi videonya.
Video ini memantik banyak komentar dari warganet, salah satunya dari akun TikTok miftahijab yang turut membagikan pengalaman pribadi saat menjalani operasi caesar (SC) di RSUD Blora. Ia menyebut bahwa dirinya harus menunggu selama delapan jam dari malam hingga pagi dalam kondisi kesakitan, karena janji operasi yang tak kunjung dilaksanakan.
“Sekedar pengalaman, tidak akan aku ulangi lagi ke RSUD tersebut,” tulisnya.
Pihak RSUD Angkat Bicara
Menanggapi viralnya video tersebut, Direktur RSUD dr. R. Soetijono Blora, dr. Puji Basuki, M.Kes., menyampaikan bahwa pihaknya akan menjadikan kejadian ini sebagai bahan evaluasi.
“Untuk pembenahan dalam pelayanan, komitmen kami akan menjadi cambuk untuk pelayanan yang lebih baik ke depan,” ujarnya melalui pesan WhatsApp kepada media Garda Blora News. Ia juga mengarahkan agar konfirmasi lebih lanjut dilakukan kepada Kepala Bidang (Kabid) terkait.
Sementara itu, Kabid Pelayanan RSUD, dr. Farida Laela, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, sempat menyatakan kesediaan memberikan keterangan keesokan harinya. Namun, ketika ditanya mengenai waktu pulang kerja yang dianggap terlalu cepat (sekitar pukul 14.31 WIB), pesan tersebut hanya terbaca tanpa adanya respons lebih lanjut.
Respons Pemerintah Daerah
Bupati Blora, Dr. H. Arief Rohman, S.IP., M.Si., turut memberikan pernyataan atas insiden tersebut. Ia menegaskan bahwa teguran akan diberikan kepada pihak rumah sakit sebagai bentuk pembenahan.
“Akan kita kasih teguran untuk pembenahan ke depannya,” ujarnya singkat saat dihubungi.
Kekecewaan Warga Meningkat
Sejumlah warga Blora pun menyuarakan kekecewaannya. Salah satunya Achmad, warga setempat yang akrab disapa Gundul. Ia menyatakan bahwa kualitas pelayanan RSUD tidak bisa terus dibiarkan merosot karena menyangkut nyawa masyarakat.
“Saya sebagai warga Blora sangat kecewa terhadap pelayanan RSUD. Kalau kejadian seperti ini terus terjadi, lebih baik masyarakat mencari rumah sakit lain yang pelayanannya lebih baik,” tegasnya.
Masyarakat Blora berharap kasus ini menjadi peringatan bagi seluruh tenaga medis dan manajemen rumah sakit untuk tidak abai terhadap tugas dan tanggung jawab mereka. Pelayanan kesehatan, terlebih di ruang gawat darurat, semestinya diberikan dengan kesigapan dan hati nurani.
“Gaji mereka dari rakyat. Sudah seharusnya mereka melayani dengan sepenuh hati, bukan semaunya sendiri,” pungkas salah satu warga.
Redaksi Mediaindonesiamaju.com – Menyuarakan Fakta, Mengabarkan Kebenaran.