Skandal Kredit Macet di BPR Pemalang: Grib Jaya dan LSM Harimau Desak Transparansi dan Penindakan Hukum Secara Tegas

- Jurnalis

Senin, 29 September 2025 - 19:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MIM, JAWA TENGAH, 27 SEPTEMBER 2025

Pemalang – Mediaindonesiamaju.com Dugaan kasus kredit macet senilai Rp 12 miliar di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Pemalang kembali mencuat ke permukaan. Yang menarik perhatian publik adalah sebagian besar debitur yang terlibat dalam kasus ini adalah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pemalang.

 

Pejabat BPR Pemalang membenarkan adanya kredit macet tersebut dan menyatakan bahwa masalah ini masih dalam penanganan intensif. Direktur BPR Pemalang, Novalia, menjelaskan bahwa kredit macet merupakan bagian dari risiko penyaluran kredit. Pernyataan ini disampaikan pada hari Kamis, 25 September 2025.

 

Namun, masyarakat mempertanyakan efektivitas pengawasan di BPR Pemalang, terutama terkait dengan proses persetujuan kredit yang diduga tidak sesuai prosedur. Grib Jaya dan LSM Harimau pun angkat bicara dan menyatakan kesiapannya untuk mengawal kasus ini.

Baca Juga :  Perhutanan Sosial Dukung Ketahanan Pangan, Air, dan Energi Nasional

 

“Saya akan mendorong pihak terkait untuk melakukan audit investigasi secara menyeluruh guna memastikan pihak-pihak yang bertanggung jawab,” kata Muliadi, Ketua Grib Jaya DPC Pemalang.

 

*Desakan Transparansi dan Penindakan Hukum*

 

Jabidi, Sekretaris LSM Harimau Kabupaten Pemalang, mendesak Pemda dan DPRD untuk mendorong BPR Pemalang agar lebih transparan dalam menangani kasus ini. “Seharusnya Pemda dan DPRD mendorong BPR untuk transparan sehingga penegakan hukum yang proporsional dapat terpenuhi,” ujarnya.

Baca Juga :  Warga Desa Tambatan Sambangi Inspektorat Sambas, Adukan Pengelolaan Dana Desa

 

Jabidi juga mendesak agar BPR Pemalang dibekukan jika tidak dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. “Kalau tidak ada untung, buat apa dipertahankan,” katanya.

 

*Harapan Masyarakat*

 

Masyarakat berharap agar kasus kredit macet di BPR Pemalang dapat segera diselesaikan dan pihak-pihak yang bertanggung jawab dapat diadili serta diberi hukuman yang setimpal. Nasabah dan masyarakat juga mengharapkan agar BPR Pemalang dapat lebih transparan dan profesional dalam menangani kasus ini.

 

Dengan demikian, diharapkan kasus kredit macet di BPR Pemalang dapat menjadi pelajaran bagi lembaga keuangan lainnya untuk meningkatkan transparansi dan profesionalisme dalam menjalankan operasionalnya.

 

Rep : Faras

Berita Terkait

HUT Ke-6 Jurnal Post: Kokohkan Persatuan dan Kesatuan Jurnalis untuk Indonesia Maju  
Komandan Kodaeral I Resmikan Pendopo Kencono, Ajak Forkopimda Asahan–Batu Bara–Tanjung Balai Jaga Sinergi Maritim
Pungli di Halaman Kantor Puspindes Pemalang, Siswa SMK 1 Dipungut Rp 2.000 untuk Parkir Motor  
Aliansi LSM ORMAS Peduli Kepri Soroti Dugaan Pelanggaran di First Club Entertainment Batam
Prostitusi di ‘Lokalisasi Calam’ Pemalang Bersemi Kembali Pasca-Razia, Warga Minta Penegakan Hukum Terpadu  
Isu Jual Beli Jabatan Mencuat Usai Pengumuman Hasil Seleksi Pengisian Jabatan Perangkat Desa, di Desa Boyolali Kabupaten Demak
Mengintip Dokar di Pasar Kota Rembang yang Masih Bertahan Hingga Kini   
Kapolda Lampung, OKP Cipayung dan BEM Lampung, Wujudkan Sinergitas Jaga Kamtibmas  

Berita Terkait

Kamis, 16 Oktober 2025 - 20:21 WIB

HUT Ke-6 Jurnal Post: Kokohkan Persatuan dan Kesatuan Jurnalis untuk Indonesia Maju  

Kamis, 16 Oktober 2025 - 19:09 WIB

Komandan Kodaeral I Resmikan Pendopo Kencono, Ajak Forkopimda Asahan–Batu Bara–Tanjung Balai Jaga Sinergi Maritim

Kamis, 16 Oktober 2025 - 18:07 WIB

Pungli di Halaman Kantor Puspindes Pemalang, Siswa SMK 1 Dipungut Rp 2.000 untuk Parkir Motor  

Kamis, 16 Oktober 2025 - 17:09 WIB

Aliansi LSM ORMAS Peduli Kepri Soroti Dugaan Pelanggaran di First Club Entertainment Batam

Kamis, 16 Oktober 2025 - 15:24 WIB

Prostitusi di ‘Lokalisasi Calam’ Pemalang Bersemi Kembali Pasca-Razia, Warga Minta Penegakan Hukum Terpadu  

Berita Terbaru