MIM,Jawa Tengah 10 Oktober 2025
Rembang, Mediaindonesiamaju.com – Jalur Pantura Rembang kembali menjadi sorotan menyusul tingginya angka kecelakaan lalu lintas (lakalantas) yang kerap terjadi, terutama pada jam-jam sibuk pagi hari saat warga berangkat kerja, sekolah, maupun menuju pabrik.
Selama delapan bulan terakhir, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Rembang mencatat lebih dari 70 korban jiwa akibat kecelakaan di sepanjang jalur tersebut. Sebagian besar korban merupakan pengendara sepeda motor yang terlibat tabrakan dengan truk besar.
Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Rembang, AKP Ryan Mitha Pangesty, melalui Kepala Unit Penegakan Hukum (Gakkum), Ipda Rahmat Hersa Widiatmoko, mengakui bahwa tingginya angka kecelakaan di jalur Pantura menjadi perhatian serius pihaknya.
“Kami hanya bisa menghimbau dan berupaya mengantisipasi agar kecelakaan lalu lintas di jalan raya dapat diminimalisir,” ujar Ipda Rahmat Hersa saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (10/10/2025).
Menanggapi kondisi tersebut, Rahmat mengusulkan adanya pembatasan jam operasional truk besar, khususnya pada jam sibuk pagi pukul 06.00–08.00 WIB, serta pemanfaatan kantong parkir sebagai tempat istirahat sementara bagi pengemudi truk.
“Dengan demikian, pengemudi truk dapat memberikan kesempatan kepada pengguna jalan lokal seperti pekerja, pelajar, dan karyawan pabrik untuk melintas dengan aman,” jelasnya.
Selain pagi hari, jam sibuk juga terjadi pada siang hingga sore hari, sekitar pukul 13.00 WIB saat pelajar pulang sekolah, serta 15.00–16.00 WIB ketika karyawan pabrik selesai bekerja. Beberapa pengemudi truk disebut sudah mulai mematuhi dengan cara menepi ke kantong parkir pada jam-jam tersebut, meski belum semua memiliki kesadaran yang sama.
“Alangkah baiknya jika pembatasan ini diberlakukan, entah melalui aturan resmi atau sekadar himbauan. Setidaknya, hal ini dapat mengurangi risiko kecelakaan secara tidak langsung,” harap Rahmat.
Ia menambahkan, Rembang hingga kini belum memiliki jalan lingkar, sehingga seluruh kendaraan besar harus melintas melalui jalur Pantura yang padat aktivitas masyarakat.
Sebagai langkah preventif, Unit Gakkum Satlantas Polres Rembang terus melakukan penyelidikan kasus kecelakaan dan bekerja sama dengan unit lain untuk sosialisasi keselamatan berkendara melalui media sosial dan kunjungan ke komunitas pengemudi.
“Kami terus berupaya melalui edukasi dan koordinasi lintas sektor agar keselamatan di jalan raya dapat terwujud,” pungkasnya.
Rep: Fandhi/Bowo
Editor: Redaksi MIM