Menilik Pembuatan Kerupuk Bandung di Desa Waru Rembang  

- Jurnalis

Selasa, 14 Oktober 2025 - 13:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MIM, JAWA TWNGAH, 14 OKTOBER 2025

Rembang, – Mediaindonesiamaju.com Kerupuk menjadi salah satu makanan pendamping paling banyak dicari saat di meja makan. Terutama saat hajatan,sedah laut dan bumi. Ini menjadi pertimbangan Junaidi membuka dan mempertahankan usaha hingga kini.

 

Cuaca di Rembang cukup terik, Selasa 14 Oktober 2025.Terlihat sepasang suami istri mulai mencampur adonan untuk berjualan. Tak mengutamakan keindahan, mereka dengan giat menguleni dan mencetak makanan pendamping sumber penghasilan.

 

Proses produksinya pun tak selalu tiap hari. Namun, makanan ini cukup banyak dicari. Ya, kerupuk. Bisa dibilang kudapan pendamping ini cukup melegenda dan ada di mana-mana. Kerap ditemui di warung-warung kelontong, makan, hingga hajatan.

 

Salah satu pengusaha kerupuk ini berasal dari Desa Waru, Kecamatan Rembang. Dijalankan Junaidi dan istrinya. Saat dijumpai langsung di rumahnya sekaligus tempat produksi, ia mulai bercerita. Dari awal mula membuka usaha hingga keresahannya.

Baca Juga :  Pemkab Simalungun Gelar Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025

 

Dia mengatakan, kerupuk buatannya lebih dikenal dengan sebutan kerupuk bandung. Cukup mirip dengan kerupuk yang dijual di warung-warung. Namun, ada perbedaan dari segi rasa dan bahan. Menurutnya, lebih terasa ikannya karena menggunakan campuran ikan dan resep keluarga.

 

’’Ini awalnya suami yang mulai. Sejak awal 1990-an. Pernah ikut pakde di luar kota yang juga bisa membuat itu. Akhirnya, belajar dan menerapkan di sini,”ucap laki laki paro baya itu, Selasa (14/10/2025)

 

Tak pelit ilmu, dia menjelaskan cara membuat dan beberapa bahan dibutuhkan. Mulai dari proses membuat adonan dari jenis tepung tertentu, mencetak menggunakan cetakan khusus, dikeringkan, hingga digoreng.

 

’’Ada ciri khasnya. Resep mungkin cukup beda, kami memakai ikan tengiri atau kadang yang biasa dibuat pindang,” katanya. Dia menambahkan, dalam proses produksi masih menggunakan cara tradisional.

 

Memasak dengan tumpukan batu bata dan kayu bakar. Menurutnya, untuk menjaga rasa agar tetap otentik dan khas. Namun, lanjut dia, tidak melakukan proses produksi setiap hari. Sebab, sekali membuat bisa mencukupi stok untuk distributor atau konsumen beberapa hari.

Baca Juga :  Prosesi Wisuda ITB ADIAS Pemalang Berlangsung Khidmat, Bupati Berikan Ucapan Selamat  

 

’’Per bungkus isi enam biji. Dari kami jual Rp 1.500 perpiecenya, nanti bisa dijual Rp 2.000,” tutur dia. Ia mengungkapkan, biasa menitip di warung-warung. Namun, sayangnya usaha tidak selalu ramai. Dia mengaku, sering kali penjualan lesu.

 

Terutama saat banyak hajatan dan sedekah bumi di desa, karena umumnya kerupuk dibuat sebagai pendamping makan. Ia mengaku, dalam proses mempertahankan usahanya hingga mencapai konsumen membutuhkan usaha cukup keras.

 

Tak selalu berjalan mulus dan sesuai harapan, sering menemui tantangan. Dia berharap, ini juga menjadi atensi pemerintah daerah bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

 

 

 

Rep : Wannik / Bowo

Berita Terkait

Satgas TMMD Sengkuyung Tahap IV TA. 2025 Kodim Pemalang Terus Garap Sasaran Fisik di Desa Sukorejo  
JPU Bacakan Tuntutan Kasus Penipuan TKI, Dua Terdakwa Dituntut 2 Tahun 8 Bulan Penjara
Warga Desa Pasiran Jaya Keluhkan Jalan Rusak Parah Sejak 2018, Harapan Pembangunan Tak Kunjung Terealisasi
Tak Jera, Diduga PSK di Pemalang Masih Kucing-kucingan dengan Petugas, Satpol PP Diminta Lebih Tegas
Ajang FTBI Tingkat Provinsi di Surakarta, Rembang Kirim 28 Siswa SD dan SMP  
Bupati Harno Berdoa Semua Partai Politik Jadi Satu, Kedepan Hanya 1 Pasangan Calon  
“LBH GP ANSOR kab.Demak menghimbau kepada seluruh Insan Pers untuk mengutamakan etika jurnalistik”
Santri Pemalang Dibekali Ilmu untuk Menjadi Agen Perubahan Positif     

Berita Terkait

Rabu, 15 Oktober 2025 - 08:47 WIB

Satgas TMMD Sengkuyung Tahap IV TA. 2025 Kodim Pemalang Terus Garap Sasaran Fisik di Desa Sukorejo  

Rabu, 15 Oktober 2025 - 08:42 WIB

JPU Bacakan Tuntutan Kasus Penipuan TKI, Dua Terdakwa Dituntut 2 Tahun 8 Bulan Penjara

Rabu, 15 Oktober 2025 - 00:14 WIB

Warga Desa Pasiran Jaya Keluhkan Jalan Rusak Parah Sejak 2018, Harapan Pembangunan Tak Kunjung Terealisasi

Selasa, 14 Oktober 2025 - 23:52 WIB

Tak Jera, Diduga PSK di Pemalang Masih Kucing-kucingan dengan Petugas, Satpol PP Diminta Lebih Tegas

Selasa, 14 Oktober 2025 - 17:48 WIB

Ajang FTBI Tingkat Provinsi di Surakarta, Rembang Kirim 28 Siswa SD dan SMP  

Berita Terbaru