MIM, Jawa Tengah 14 Agustus 2025
PEMALANG,Mediaindonesiamaju.com– Dugaan praktik prostitusi online yang marak dikenal dengan sebutan aplikasi kodok ijo mencuat di sebuah hotel yang berlokasi di eks Kampus STIT (Sekolah Tinggi Islam Terpadu) atau Hotel L’tefa, Jl. Letjend D.I. Panjaitan Km 3, Paduraksa, Kecamatan/Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
Penelusuran tim awak media pada Rabu (13/8/2025) malam, dilakukan setelah berkomunikasi dengan salah satu akun di aplikasi tersebut. Setelah disepakati harga, anggota tim menuju Hotel L’tefa dan mendatangi salah satu kamar yang ditempati target. Di kamar tersebut terjadi kesepakatan tarif Rp250.000 untuk sekali layanan. Tim kemudian meninggalkan lokasi dengan alasan membeli rokok.
“Ternyata benar bang, ada layanan aplikasi ijo di kamar 101,” ungkap Djoyo, anggota tim media.
“Awalnya saya kira ini kampus, ternyata hotel umum. Tadi saya sudah ketuk pintu, real sesuai gambar di akun Rr. Tarifnya 300 ribu, tapi bisa ditawar 250 ribu,” tambahnya.
Informasi dari warga sekitar hotel menguatkan dugaan tersebut. Salah satu tokoh masyarakat yang enggan disebutkan namanya mengaku sudah lama mencurigai adanya praktik prostitusi di lokasi tersebut.
“Informasinya untuk Michat mas, dan dugaan ini sudah lama. Saat ini kami pantau, kalau ada bukti cukup pasti akan kami klarifikasi dengan pihak manajemen, bahkan ada rencana mau digerebek,” ujarnya.
Tokoh masyarakat itu menambahkan, praktik tersebut sangat memprihatinkan mengingat di sekitar hotel terdapat sekolah tingkat SMA/SMK, SD, TK, serta tempat ibadah.
“Kami berharap pihak manajemen lebih selektif menerima tamu, jangan sampai nama baik lembaga pendidikan dan rumah ibadah tercoreng,” pungkasnya.
Sementara itu, salah satu karyawan hotel bernama Rian membenarkan adanya tamu yang diduga melakukan transaksi prostitusi online. Ia mengaku sering melihat tamu datang dengan orang dan kendaraan yang berbeda.
“Iya ada mas. Tapi pihak hotel tidak tahu, mereka sembunyi-sembunyi. Di sini aturannya tidak bebas, kalau tamu berpasangan harus suami istri dengan KTP dan KK,” kata Rian.
Rian menyarankan agar konfirmasi dilakukan langsung kepada pemilik hotel. Namun hingga berita ini ditayangkan, upaya konfirmasi awak media kepada pihak manajemen maupun pemilik hotel belum mendapat respon.
Rep_ Farras