Diduga Dikelola Oknum Polisi, Galian C Ilegal di Tanjungrejo Kudus Semakin Meresahkan

- Jurnalis

Selasa, 24 Juni 2025 - 16:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MIM, JAWA TENGAH, 24 JUNI 2025

KUDUS – Mediaindonesiamaju.com Aktivitas tambang galian C ilegal di Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, semakin meresahkan masyarakat. Meski tidak mengantongi izin resmi, kegiatan penambangan terus berlangsung di dekat Bendung Logung, bahkan area operasinya kian meluas.

Ironisnya, tambang ilegal tersebut disebut-sebut dikelola oleh seorang oknum anggota polisi berinisial SG alias Ahong, yang masih aktif bertugas di lingkungan Polres Kudus.

Berdasarkan pantauan di lapangan, aktivitas tambang berlangsung nyaris setiap hari. Alat berat terus bekerja menggali tanah, sementara truk-truk pengangkut material silih berganti keluar masuk lokasi tanpa pengawasan berarti. Kondisi ini memicu kerusakan lingkungan, debu tebal yang mengganggu pernapasan, serta jalanan rusak parah akibat kendaraan berat.

“Sangat mengganggu. Debu berterbangan, jalan rusak, dan suara alat berat bising sejak pagi. Belum lagi dampaknya ke sawah-sawah kami,” ungkap seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Informasi yang diperoleh menyebutkan bahwa lokasi tambang tersebut tidak terdaftar dalam izin resmi Pemerintah Kabupaten maupun instansi terkait. Lebih memprihatinkan lagi, usaha tambang ini diduga dilindungi oleh oknum aparat yang seharusnya menjadi penegak hukum.

Baca Juga :  Jalan Penghubung di Simalungun Rusak Parah Selama 39 Tahun, Warga Kesulitan Akses

“Kami minta aparat bertindak tegas. Jangan karena pelakunya dari internal, lalu dibiarkan,” tegas salah satu tokoh masyarakat Tanjungrejo.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi resmi dari pihak Polres Kudus maupun Pemerintah Kabupaten Kudus mengenai aktivitas galian tersebut dan keterlibatan SG.

Sementara itu, pakar hukum lingkungan dari Universitas Muria Kudus, Dr. Hendro Susilo, menegaskan bahwa tambang ilegal bisa dikenakan sanksi pidana sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.

“Jika dilakukan oleh aparat penegak hukum, sanksinya bisa lebih berat karena ada pelanggaran etika dan penyalahgunaan wewenang,” jelasnya.

Izin Cuma Satu Lokasi

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Kudus, Harso Utomo, mengatakan bahwa perizinan tambang merupakan kewenangan pemerintah provinsi.

Baca Juga :  Warga Desa Tunggu Keluhkan Biaya Sertifikat Masal Tanah Rp 500 Ribu, Melebihi Ketentuan SKB 3 Menteri

“Kami hanya menerima data. Berdasarkan catatan kami, hanya ada satu lokasi galian C yang berizin, yakni di daerah Honggosoco, Kecamatan Jekulo. Di luar itu, termasuk yang di dekat Bendung Logung, tidak ada yang memiliki izin,”tegasnya.

Hal ini juga diperkuat oleh pernyataan Kepala Desa Tanjungrejo, Cristian Rahadiyanto, yang memastikan bahwa seluruh aktivitas tambang galian C di wilayah dekat Bendung Logung tidak memiliki izin operasi.

“Kalau itu izin resmi, dari desa pasti saya tolak. Itu dekat objek vital dan lahan pertanian. Saya pastikan, semuanya tidak berizin,” ujarnya.

Cristian juga mengungkapkan bahwa lahan tambang adalah milik warga berdasarkan sertifikat pribadi, bukan bagian dari sabuk hijau Bendung Logung.

“Tanah itu milik warga, bukan milik BBWS. Tapi tetap saja aktivitas tambang di area seperti itu sangat rawan merusak lingkungan,” tambahnya.

Ia mengaku akan mengambil langkah persuasif agar kegiatan tambang tidak menimbulkan kerugian lebih luas, baik bagi lingkungan maupun masyarakat sekitar.

Reporter: Ima
Editor: Latif

Berita Terkait

SPBU 44.575.04 Telukan-Sukoharjo Jadi Ladang Sumur Bagi Mafia Solar, Di Duga Tutup Mata
Kasus Pembunuhan di Persawahan Wonoketingal Berhasil Diungkap, Pelaku Ditangkap di Jakarta
SILPA APBD 2024 Demak Membengkak, Dialokasikan ke APBD Perubahan 2025 – Ada Kongkalikong?
Peredaran Pil Terlarang Marak di Karangdadap, Warung Kelontong Diduga Jadi Kedok, Aparat Tutup Mata?
Hari Bhayangkara ke-79, Owner PT Reformasi Indonesia Maju Sampaikan Ucapan Selamat untuk Polri
Dugaan Pengoplosan Beras di Batam, Aparat Beranikah Lawan PT UKP ?
Diduga Galian C di Kalimojosari Doro Pekalongan Tanpa Kantongi Ijin Resmi, Dikelola oleh “Baan”, Warga Minta Penertiban
Kapolri Pimpin Ziarah dan Tabur Bunga di TMP Kalibata Jelang Hari Bhayangkara ke-79

Berita Terkait

Jumat, 27 Juni 2025 - 14:19 WIB

SPBU 44.575.04 Telukan-Sukoharjo Jadi Ladang Sumur Bagi Mafia Solar, Di Duga Tutup Mata

Jumat, 27 Juni 2025 - 09:13 WIB

Kasus Pembunuhan di Persawahan Wonoketingal Berhasil Diungkap, Pelaku Ditangkap di Jakarta

Kamis, 26 Juni 2025 - 15:15 WIB

SILPA APBD 2024 Demak Membengkak, Dialokasikan ke APBD Perubahan 2025 – Ada Kongkalikong?

Kamis, 26 Juni 2025 - 15:10 WIB

Peredaran Pil Terlarang Marak di Karangdadap, Warung Kelontong Diduga Jadi Kedok, Aparat Tutup Mata?

Kamis, 26 Juni 2025 - 09:50 WIB

Hari Bhayangkara ke-79, Owner PT Reformasi Indonesia Maju Sampaikan Ucapan Selamat untuk Polri

Berita Terbaru