MIM, JAWA TENGAH, 19 SEPTEMBER 2025
Jepara, – Mediaindonesiamaju.com Ratusan warga Desa Tunggul Pandean, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara, masih menunggu kehadiran Bupati Jepara terkait rencana pembangunan Gardu Induk PLN di atas tanah bengkok desa yang menuai penolakan keras dari masyarakat. Hingga hari ini, Kamis (18/09/2025), warga masih menantikan Bupati untuk memenuhi janjinya bertemu dengan masyarakat guna membahas proyek yang sangat kontroversial ini.
Sebelumnya, agenda pertemuan antara Bupati Jepara dengan warga Desa Tunggul Pandean disambut gembira oleh masyarakat yang berharap dapat menyampaikan aspirasi dan kekhawatiran mereka terkait rencana pembangunan Gardu Induk PLN tersebut. Namun, harapan warga sedikit terbentur ketika ajudan Bupati Jepara mengirimkan pesan singkat melalui WhatsApp yang menyatakan bahwa Bupati belum bisa hadir menemui masyarakat.
Ajudan Bupati menyebutkan bahwa Bupati sedang dipanggil oleh Kementerian terkait pembangunan di wilayah Jepara, sehingga kehadirannya di Desa Tunggul Pandean terpaksa ditunda. Kabar ini sontak mengecewakan warga yang telah bersiap untuk menyampaikan aspirasi mereka secara langsung kepada Bupati.
Masyarakat Desa Tunggul Pandean menilai bahwa pembangunan Gardu Induk PLN yang direncanakan di tengah permukiman padat penduduk berpotensi menimbulkan berbagai risiko. Risiko-risiko tersebut tidak hanya berdampak pada aspek lingkungan, tetapi juga kesehatan dan keselamatan warga sekitar.
Selain itu, warga juga menyoroti minimnya keterbukaan informasi dan tidak adanya musyawarah desa sebelum rencana pembangunan tersebut ditetapkan. Warga merasa bahwa mereka tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan, sehingga menimbulkan rasa ketidakpuasan dan penolakan terhadap proyek ini.
“Kami ingin Bapak Bupati hadir langsung di tengah-tengah warga, mendengarkan aspirasi kami, dan memberikan kejelasan terkait proyek ini,” ungkap salah satu perwakilan warga yang juga menyampaikan keresahan masyarakat terkait dampak yang mungkin timbul dari pembangunan Gardu Induk PLN.
Perwakilan warga tersebut juga berharap bahwa kehadiran Bupati dapat menjadi jalan keluar untuk menjembatani komunikasi antara masyarakat, pihak PLN, dan instansi terkait. Dengan demikian, keputusan yang diambil dapat mempertimbangkan kepentingan masyarakat Desa Tunggul Pandean dan tidak merugikan mereka.
Warga Desa Tunggul Pandean tetap menunggu kehadiran Bupati Jepara dan berharap bahwa suara mereka dapat didengar dan ditanggapi dengan serius. Mereka menuntut transparansi dan keterlibatan aktif dalam setiap proses pembangunan yang akan berdampak pada kehidupan mereka. Hingga saat ini, warga masih menantikan jawaban dan solusi dari Bupati terkait polemik pembangunan Gardu Induk PLN di desa mereka.
Rep : Faras