PROGRAM MBG HARUS DIHENTIKAN: DIDUGA SARAT KEPENTINGAN PRIBADI DAN LAHAN KORUPSI

- Jurnalis

Minggu, 21 September 2025 - 17:49 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MIM, DKI JAKARTA, 21 SEPTEMBER 2025

Jakarta – Mediaindonesiamaju.com Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah menuai sorotan tajam. Sejumlah temuan memperlihatkan adanya tata kelola buruk, penyaluran anggaran yang keliru, hingga dugaan penggelapan dana. Kondisi ini memunculkan desakan agar proyek MBG segera dihentikan.

 


Menurut Maula F. Andhi, Konsultan Bidang Tata Pemerintahan dan Regulasi Kebijakan Publik RI, program MBG tidak hanya bermasalah dari sisi teknis, tetapi juga rawan disalahgunakan untuk kepentingan pribadi maupun politik.
Sarat Konflik Kepentingan
Banyak laporan menunjukkan potensi konflik kepentingan dalam pengadaan MBG. Para penyedia makanan diduga terafiliasi dengan lingkaran politik Presiden RI Prabowo Subianto. Dugaan itu memperkuat indikasi bahwa MBG bukan hanya proyek gizi, melainkan juga sarat kepentingan politik praktis.

 

Dugaan Penggelapan Anggaran
Pengelolaan anggaran MBG juga disorot. Beberapa mitra dapur yang ditunjuk terpaksa berhenti beroperasi karena tidak menerima pembayaran, meski sudah memasak ribuan porsi makanan. Hal ini memperkuat dugaan adanya praktik penggelapan dana yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait, termasuk Yayasan MBN dan Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Selain itu, laporan dari sejumlah daerah menunjukkan petugas dapur berhenti bekerja akibat beban tinggi dengan upah rendah. Bahkan, ada dugaan monopoli pembelian peralatan dapur oleh Badan Gizi Nasional (BGN) yang menimbulkan kerugian pada banyak pihak.

Baca Juga :  Desa Gubug Dikepung Karaoke Malam dan Kos-Kosan Diduga “Plus-Plus”, Warga Resah APH Diam, Apakah Sudah Ada Storan Ke APH Berwenang?

 

Potensi Melanggar Regulasi
Skema penyaluran anggaran MBG juga dinilai menyalahi aturan. Sesuai Permenkeu Nomor 132/PMK.05/2021, bantuan seharusnya langsung disalurkan dari rekening kas negara ke penerima manfaat. Namun dalam praktiknya, dana justru dialirkan melalui mitra eksternal BGN.
“Penyaluran anggaran dengan pola seperti ini membuka celah praktik korupsi. Kasus korupsi bantuan sosial Covid-19 bisa dijadikan cermin betapa rawannya mekanisme bantuan pemerintah,” jelas Maula.

 

Kualitas Layanan Buruk
Selain soal anggaran, kualitas makanan yang diberikan kepada siswa juga dipertanyakan. Ada laporan perbedaan fasilitas antar sekolah—sebagian mendapat wadah stainless steel yang aman, sementara lainnya hanya menerima wadah plastik tipis yang berpotensi berbahaya jika digunakan untuk makanan panas.
Menu yang disajikan pun disebut jauh dari standar gizi. Beberapa sekolah bahkan melaporkan adanya telur rebus tak layak konsumsi dan menu yang dibuang siswa karena tidak enak.

Baca Juga :  Pemkab Simalungun Gelar Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025

 

Masalah Rekrutmen SPPI
Persoalan lain muncul pada program Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) yang terintegrasi dengan MBG. Proses pendaftaran disebut tidak transparan, banyak nama peserta yang hilang meski sudah dinyatakan lulus, platform pendaftaran yang bermasalah, hingga pelaksanaan program yang tidak jelas arah dan tujuannya.

 

Desakan Penghentian
Dengan banyaknya masalah, mulai dari tata kelola anggaran, pelayanan yang buruk, hingga dugaan kepentingan politik, Maula menegaskan bahwa Presiden Prabowo perlu segera menghentikan program MBG.
“Proyek ini sarat kepentingan, merugikan banyak pihak, dan menjadi lahan subur korupsi. Jika terus dijalankan, yang diuntungkan hanya segelintir elit, sementara masyarakat justru dirugikan,”

Penulis : Andik Demak
Rep : Latif

Berita Terkait

Satgas TMMD Sengkuyung Tahap IV TA. 2025 Kodim Pemalang Terus Garap Sasaran Fisik di Desa Sukorejo  
JPU Bacakan Tuntutan Kasus Penipuan TKI, Dua Terdakwa Dituntut 2 Tahun 8 Bulan Penjara
Warga Desa Pasiran Jaya Keluhkan Jalan Rusak Parah Sejak 2018, Harapan Pembangunan Tak Kunjung Terealisasi
Tak Jera, Diduga PSK di Pemalang Masih Kucing-kucingan dengan Petugas, Satpol PP Diminta Lebih Tegas
Ajang FTBI Tingkat Provinsi di Surakarta, Rembang Kirim 28 Siswa SD dan SMP  
Bupati Harno Berdoa Semua Partai Politik Jadi Satu, Kedepan Hanya 1 Pasangan Calon  
“LBH GP ANSOR kab.Demak menghimbau kepada seluruh Insan Pers untuk mengutamakan etika jurnalistik”
Menilik Pembuatan Kerupuk Bandung di Desa Waru Rembang  

Berita Terkait

Rabu, 15 Oktober 2025 - 08:47 WIB

Satgas TMMD Sengkuyung Tahap IV TA. 2025 Kodim Pemalang Terus Garap Sasaran Fisik di Desa Sukorejo  

Rabu, 15 Oktober 2025 - 08:42 WIB

JPU Bacakan Tuntutan Kasus Penipuan TKI, Dua Terdakwa Dituntut 2 Tahun 8 Bulan Penjara

Rabu, 15 Oktober 2025 - 00:14 WIB

Warga Desa Pasiran Jaya Keluhkan Jalan Rusak Parah Sejak 2018, Harapan Pembangunan Tak Kunjung Terealisasi

Selasa, 14 Oktober 2025 - 23:52 WIB

Tak Jera, Diduga PSK di Pemalang Masih Kucing-kucingan dengan Petugas, Satpol PP Diminta Lebih Tegas

Selasa, 14 Oktober 2025 - 17:48 WIB

Ajang FTBI Tingkat Provinsi di Surakarta, Rembang Kirim 28 Siswa SD dan SMP  

Berita Terbaru