MIM,Jaw Tengah 05 Mei 2025
Grobogan, Mediaindonesiamaju.com— Seorang nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, melaporkan dugaan penggelapan dan intimidasi yang diduga dilakukan oleh oknum karyawan bank tersebut. Nasabah bernama Siti Jubaidah mengaku mendapat perlakuan dengan tekanan Intimidasi saat proses penagihan pinjaman yang jatuh tempo.
Menurut keterangan Siti, pada 30 April 2025 sekitar pukul 18.00 WIB, ia didatangi oleh dua orang pria yang mengaku sebagai pegawai BRI Unit Gubug berinisial VK dan YD. Mereka menagih angsuran pinjaman milik Siti yang jatuh tempo pada 27 April. Karena belum memiliki dana untuk membayar, salah satu oknum, yakni VK, disebut menawarkan bantuan untuk membayarkan 1x angsuran Rp.1.806.000,00 dengan syarat jaminan berupa sepeda motor Honda Beet Deluk Tahun 2025 milik Siti atas nama Putri dengan nominal harga kurang lebih 24.000.000,00.
“Karena saya belum punya uang, mereka menawarkan untuk menalangi angsuran dengan jaminan sepeda motor saya. Saya merasa terintimidasi dan terpaksa menyerahkannya,” ujar Siti.
Merasa dirugikan, Siti di dampingi kuasa hukumnya, Budi Purnomo, SH, MH dari Kantor Hukum MBP, melaporkan kasus ini ke Polsek Gubug. Selain itu, Budi menyatakan akan membawa kasus ini ke ranah perlindungan konsumen, termasuk melaporkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kementerian Terkait, hingga Presiden RI.
Budi menyebutkan bahwa tindakan penagihan yang dilakukan diduga telah melanggar Peraturan OJK Nomor 22 Tahun 2023 tentang Perlindungan Konsumen dan Masyarakat di Sektor Jasa Keuangan. Dalam aturan tersebut disebutkan bahwa penagihan oleh Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) harus dilakukan tanpa tekanan fisik maupun verbal, tidak bersifat mempermalukan konsumen, serta harus mematuhi waktu dan tempat yang ditentukan dalam ketentuan perundang-undangan.
“Kami menduga telah terjadi pelanggaran, dan ini jelas merugikan klien kami secara psikologis maupun materiil,” ungkap Budi.
Di sisi lain, Kepala Unit BRI Gubug membantah adanya unsur intimidasi ataupun penggelapan. Dalam klarifikasinya, disebutkan bahwa telah terjadi kesepakatan antara nasabah dan petugas untuk menyelesaikan angsuran. Motor yang dijadikan jaminan sementara kini dititipkan ke Kepala Desa.
“Petugas kami meminjamkan uang secara pribadi untuk membantu pembayaran angsuran. Nasabah berjanji mengembalikan uang itu hari Jumat jam 2 siang, namun saat didatangi, yang bersangkutan tidak bisa dihubungi. Setelah itu kami mendapat kabar bahwa nasabah sudah melapor ke polisi dengan Nomor STPL/73/V/YAN.2.5./2025/SPKT Sek.Gbg.” jelas Budi, Kepala Unit BRI Gubug, pada 4 Mei 2025.
Kasus ini masih dalam penanganan pihak berwajib. Pihak kuasa hukum menegaskan akan terus mengawal proses hukum hingga tuntas.
Rep_Fq