MIM,Jawa Tengah 31 Mei 2025
Grobogan – Mediaindonesiamaju.com –
Beredar sebuah surat pengumuman di grup WhatsApp wali murid kelas VI SD IT Fastabiq yang menginformasikan adanya permintaan sumbangan pembangunan gedung sebesar Rp 500.000,-. Pengumuman tersebut menuai keberatan dari sejumlah orang tua siswa, terutama karena sebelumnya mereka telah membayar biaya akhirusanah (perpisahan) sebesar Rp 1.400.000,-.
Salah satu wali murid yang enggan disebut namanya mengungkapkan kekecewaannya terhadap kebijakan tersebut. Ia menuturkan bahwa biaya akhirusanah sudah dibayarkan secara mencicil sebanyak tujuh kali dengan besaran Rp 200.000,- per bulan. Acara perpisahan sendiri telah digelar di Hotel Front One.

“Acara kemarin di Hotel Front One, kami datang sejak jam 07.00 pagi, tapi snack tidak ada, hanya diberikan nasi kotak hampir jam 12 siang. Sekarang malah ada pengumuman lagi soal pengambilan SKL (Surat Keterangan Lulus) besok Senin tanggal 2 Juni, dan diminta bayar sumbangan Rp 500.000,- untuk pembangunan sekolah,” ujarnya.
Lebih lanjut, wali murid tersebut juga mengeluhkan kewajiban pembayaran SPP hingga bulan Juni, meski proses belajar-mengajar sudah selesai. Ia menyayangkan tidak adanya musyawarah terlebih dahulu dengan wali murid terkait kebijakan tambahan biaya tersebut.
“Anak saya dulu masuk sudah bayar uang gedung Rp 2.500.000,-, sekarang sudah lulus malah diminta sumbangan lagi. Kami ini orang yang ekonominya pas-pasan, ingin anak bisa sekolah dan dapat pendidikan yang baik, tapi biaya yang diminta terlalu membebani,” tambahnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak sekolah terkait alasan penarikan sumbangan tambahan ini maupun klarifikasi soal transparansi penggunaan dana akhirusanah.
Rep_pujiono
Sumber_Metro Batam