MIM, SUMATRA UTARA, 31 JULI 2025
Simalungun – Mediaindonesiamaju.com Sungguh sangat di sayangkan tindakan menejer Padang Matinnggi yang memerintahkan pihak dari pengamanan dari PT wira, dimana pengamanan tersebut bukan menjaga produksi TBS di lapangan melainkan mengerjakan pekerjaan dari pekerjaan pendor, ya itu kastrasi di tanaman Belum menghasilkan (TBM).
Beralih fungsinya pengamanan security menjadi pekerja pendor. Membuat makin merajalela para pencurian TBS di lapangan. Hal itu di jelaskan salah satu karyawan panen Afdeling III padang matinggi regional II. Yang tak mau di sebut jati dirinya.
Dan bahkan akibat tindakan sang menejer PTPN IV regional II. Suheri admaja yang di duga terkenal memakai peraturan Belanda hitam. Dengan dugaan sering memukul pihak pengamanan dan bahkan sopir pribadi yang di pasilitasi perusahaan Sering di pukul hingga Sering produksi TBS hilang dan dugaan besar di lakukan oleh pihak karyawan pimpinan setingkat asisten.
Karyawan tersebut mengatakan terhadap awak media Indonesia maju pada hari selasa 22/7/2025 buah salah satu pemanen sore hilang dari lapangan 70 tandan pak tapi pihak mandor satu malah marah marah sama si karyawan panen. Karena menurut ceritanya si karyawan memberitahukan terhadap LSM (Lembaga sosial masyarakat). Ucapa sang karyawan tersebut.
Awak media ini mencoba menggalih keterangan yang lebih otentik dari si bapak ini, dengan menanyakan dugaan siapa kira kira pemanennya Bapak, si bapak mengatakan sudah lah bu sudah jelasnya sering kami lihat bahwa mandor satu seringnya menjual buah ke kampung, dan bukan cuman sekali aja mandor saru menjual buah dari lapangan ke kampung, dan bahkan dia langsung yang muat dan membawa daum truknya ke lapangan.
Lalu awak media ini bertanya lagi kepada si bapak apakah kemungkinan asisten Bapak sidik bukori tidak mengetahuinya Bapak, sang karyawan mengatakan ngga mungkin ibu, mereka semua pasti sudah tau mulai P2B sampai asisten sudah bersekongkol itu Bapak, ucap si Bapak pemanen ini.
Ngga puas awak media ini mencoba menghubungi mandor satu pak heri alias kirun lewat aplikasi whatsapp dengan bertanya seringnya buah kehilangan dan di duga melibatkan orang dalam, sang mandor satu mengatakan saya standby di Afdeling balas si mandor satu.
Akan tetapi ketika di sambangi awak media ini ke kantor Afdeling pak heri alias kirun tak ada di kantor, hingga awak media mencoba menghubungi asisten tapi juga tidak ada balasan dan awak media langsung menghubungi menejer Bapak Suheri admaja kamis 24/7/2025 akan tetapi Bapak yang konon alergi terhadap media yang mengkritik nya langsung memblokir nomor telepon seluler awak media.
Dan pada hari rabu 30/7/2025. Awak media ini di telepon salah satu rekan dari wartawan media lain bahwa dan mengatakan bahwa awak media Erika br manik di tunggunya di kantor, pihak dari karyawan PTPN IV regional II. Mencoba untuk menyuap awak media ini, biar jangan di publikasikan. Akan tetapi Erika br manik tidak menerima tawaran dari pihak Afdeling III. Hingga berita ini di layangkan ke meja redaksi.
Rep : Erika W