Gejolak di Mesuji,DPD JNI Soroti Ketidaktransparanan Anggaran ADV Kominfo, Insan Pers Siap Gelar Aksi

- Jurnalis

Minggu, 16 Maret 2025 - 11:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MIM,Lampung 16 Maret 2025

MESUJI MEDIAINDONESIAMAJU.COM, – Polemik terkait pengelolaan anggaran advertorial (ADV) oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Mesuji semakin memanas. Ketua Dewan Pimpinan Daerah Jurnalis Nasional Indonesia (DPD JNI), Udin Komarudin, menyoroti dugaan ketidaktransparanan dalam distribusi anggaran yang dinilai tidak adil dan sarat kepentingan tertentu.

Menurut Udin, Kominfo diduga memainkan peran yang cantik dalam pengelolaan anggaran ADV, tetapi dengan cara yang tidak transparan. Hal ini memicu kemarahan di kalangan insan pers yang bertugas di Kabupaten Mesuji. Pasalnya, anggaran ADV hanya dikucurkan kepada 27 media, dengan nominal yang sangat timpang—mulai dari Rp48 juta per media hingga yang terkecil hanya Rp1 juta.

Ketidakadilan ini semakin memperburuk hubungan antara pemerintah daerah dan media lokal. Kegelisahan para jurnalis pun berujung pada satu suara: menuntut keadilan melalui aksi unjuk rasa.

Media Bersatu: Insan Pers Akan Gelar Aksi Menuntut Transparansi

Kemarahan insan pers di Mesuji kini semakin memuncak. Para jurnalis yang merasa diabaikan dalam distribusi anggaran ADV sepakat membentuk satu komando untuk memperjuangkan keadilan. Mereka berencana menggelar aksi demonstrasi di Kantor Pemerintah Daerah (Pemda) Mesuji guna meminta kejelasan terkait alokasi anggaran yang dianggap tidak adil.

Baca Juga :  DISPORA Kota Tangerang Disorot Terkait Dugaan Penggunaan Anggaran Tidak Wajar

Salah satu perwakilan media yang juga merupakan putra daerah Mesuji menegaskan bahwa anggaran ADV justru lebih banyak diberikan kepada media-media yang bukan asli Mesuji, melainkan perantau yang hanya menetap sementara di daerah tersebut.

“Kami mempertanyakan kebijakan ini. Mengapa anggaran yang seharusnya diperuntukkan bagi media di Mesuji justru lebih banyak mengalir ke pihak luar?” ungkapnya.

Aplikasi Melodi: Regulasi yang Tidak Konsisten?

Selain masalah anggaran, insan pers juga mempertanyakan fungsi aplikasi Melodi yang dibuat oleh Kominfo. Aplikasi ini awalnya ditujukan untuk mendata dan memverifikasi media agar mendapatkan Surat Keputusan (SK) dan menjalin kerja sama melalui Memorandum of Understanding (MoU). Namun, meskipun telah diverifikasi dan memiliki SK, banyak media yang tetap ditolak dalam pengajuan ADV.

Hal ini menimbulkan pertanyaan mendasar:

1 Apa gunanya sistem verifikasi dan SK jika media tetap tidak mendapat anggaran?

2 Mengapa hanya segelintir media yang menerima ADV, sedangkan media lain yang telah memenuhi syarat justru diabaikan?

Baca Juga :  Polres Lubuk Linggau, Polda Sumatera Selatan, Terus Mendukung Program Pemerintah Dalam Ketahanan Pangan Dan Pemanfaatan Lahan Produktif Melalui Program Asta Cita

3 Apakah regulasi ini hanya formalitas tanpa implementasi yang nyata?

Banyak pihak menilai bahwa aturan ini justru menjadi alat untuk membatasi akses media tertentu terhadap anggaran publik.

“Jika sistem ini dibuat untuk transparansi, maka seharusnya semua media yang terverifikasi memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan ADV. Jika tidak, maka ada yang salah dengan kebijakan ini,” kata salah satu jurnalis di Mesuji.

Tuntutan dan Harapan

Para jurnalis yang tergabung dalam satu komando  menegaskan bahwa mereka tidak akan tinggal diam. Mereka meminta Kominfo bertanggung jawab atas dugaan ketimpangan dalam distribusi anggaran dan mendesak adanya audit independen untuk memastikan transparansi dalam pengelolaan dana publik ini.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak Kominfo Kabupaten Mesuji belum memberikan klarifikasi resmi. Namun, aksi unjuk rasa yang akan digelar oleh insan pers diyakini akan menjadi ujian besar bagi pemerintah daerah dalam menjaga hubungan baik dengan media.

Apakah Kominfo akan merespons tuntutan ini dengan langkah nyata? Ataukah polemik ini akan semakin membesar? Publik dan insan pers menunggu jawaban.

Rep_Yahumin

Berita Terkait

Terungkap! Kos-Kosan di Pemalang Marak Buat Prostitusi Online
Rapat Komisi C DPRD Surabaya Memanas, Advokat Senior Tuduh Putra Mahkota PT Darmo Permai Sewakan 100 Pembunuh Bayaran
Puspaga Pemalang Beraksi, Bimtek untuk Kader PPPA dalam Mencegah Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak  
Racun Kopi, Modus Dukun Pengganda Uang untuk Menghabisi Pasutri di Pemalang  
Rapat Paripurna DPRD Pemalang: 4 Raperda Disetujui Jadi Perda, Apa Saja
Aubade HUT RI ke-80 Pemalang dimeriahkan dengan penampilan spektakuler Mediva Candrika Mulia
Tidak Terima Diberitakan, Oknum Sekdes Bentean Banggai Laut Lecehkan Profesi Wartawan
Penanganan Kasus di Polsek Toroh Tuai Sorotan, Keluarga Pelapor Akan Lapor ke Propam

Berita Terkait

Kamis, 21 Agustus 2025 - 12:10 WIB

Terungkap! Kos-Kosan di Pemalang Marak Buat Prostitusi Online

Kamis, 21 Agustus 2025 - 11:20 WIB

Rapat Komisi C DPRD Surabaya Memanas, Advokat Senior Tuduh Putra Mahkota PT Darmo Permai Sewakan 100 Pembunuh Bayaran

Kamis, 21 Agustus 2025 - 08:56 WIB

Puspaga Pemalang Beraksi, Bimtek untuk Kader PPPA dalam Mencegah Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak  

Rabu, 20 Agustus 2025 - 21:40 WIB

Racun Kopi, Modus Dukun Pengganda Uang untuk Menghabisi Pasutri di Pemalang  

Rabu, 20 Agustus 2025 - 13:39 WIB

Rapat Paripurna DPRD Pemalang: 4 Raperda Disetujui Jadi Perda, Apa Saja

Berita Terbaru