Gelombang PHK Massal di Industri Tekstil: Puluhan Perusahaan Tutup dan Ribuan Pekerja Dirumahkan

- Jurnalis

Senin, 3 Maret 2025 - 02:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MIM,Jawa Tengah 03 Maret 2025

 

Jakarta,Mediaindonesiamaju.com – Industri tekstil nasional tengah menghadapi krisis besar. Puluhan perusahaan tekstil di Indonesia gulung tikar, sementara ribuan pekerja terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Data terbaru menunjukkan bahwa lebih dari 60 perusahaan tekstil mengalami kesulitan, dengan ribuan tenaga kerja dirumahkan atau kehilangan pekerjaan.

 

Beberapa nama besar di industri tekstil seperti PT Adetex, Agungtex Group, PT Alenatex, PT Apac Inti Corpora, PT Argo Pantes Bekasi, hingga PT Sritex terpaksa melakukan pengurangan tenaga kerja hingga penghentian operasional. Total pekerja yang terdampak telah mencapai puluhan ribu, menandai salah satu gelombang PHK terbesar dalam sejarah sektor tekstil Indonesia.

Baca Juga :  Kades Patimuan Dinilai Tak Transparan Soal Retribusi Pasar Pancasila

 

Regulasi yang Dinilai Merugikan Industri Lokal

 

Salah satu faktor yang dituding memperburuk kondisi ini adalah kebijakan pemerintah, terutama penerbitan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024. Regulasi ini bertujuan untuk mengatasi kendala dalam persetujuan impor, namun justru dinilai oleh banyak pihak sebagai pemicu utama derasnya masuknya produk tekstil impor ke pasar domestik.

 

Dampak kebijakan ini semakin terasa dengan membanjirnya produk impor yang lebih murah, membuat produsen lokal kesulitan bersaing. Akibatnya, banyak perusahaan tekstil di Tanah Air terpaksa menutup pabrik dan melakukan PHK massal.

Baca Juga :  Dugaan TPPU Proyek Dermaga Pelindo Lombok Naik Penyidikan, Kuasa Hukum Soroti Prosedur yang Dianggap Tergesa-gesa

 

Gelombang Kebangkrutan dan Ancaman bagi Ekonomi Nasional

 

Gelombang PHK massal ini tidak hanya berdampak pada pekerja, tetapi juga berpotensi mengguncang perekonomian nasional. Industri tekstil selama ini menjadi salah satu sektor strategis yang menyerap jutaan tenaga kerja. Dengan semakin banyaknya pabrik yang berhenti beroperasi, ancaman terhadap daya beli masyarakat dan meningkatnya angka pengangguran menjadi hal yang tak terhindarkan.

 

Pelaku industri meminta pemerintah segera meninjau ulang kebijakan ini agar sektor tekstil lokal bisa kembali bersaing. Jika tidak ada langkah konkret, dikhawatirkan gelombang PHK akan terus meluas, memperburuk kondisi ekonomi nasional.

 

Rep_Latif

Berita Terkait

Dua Pengedar Sabu Asal Bengkulu Ditangkap di Lubuk Linggau, Polisi Sita 101 Gram Barang Bukti
Oknum Kapolsek Kabaena Diduga Suplai BBM Subsidi ke Tambang Ilegal, APL Desak Polda Sultra Bertindak
Mantan Manajer Koperasi Pradesa Bongkar Dugaan Penggelapan Dana Puluhan Miliar, Tuding Ketua DPC Gerindra Langkat sebagai Dalang
Dugaan TPPU Proyek Dermaga Pelindo Lombok Naik Penyidikan, Kuasa Hukum Soroti Prosedur yang Dianggap Tergesa-gesa
Dugaan Pengangsu Solar Subsidi di SPBU 43.576.15 Wonogiri, Oknum Diduga Terlibat
Formasi-KPM Demo DPRD Kampar, Desak Oknum Dewan P Dipecat: BK DPRD Komitmen Serius Selesaikan Persoalan
Heboh! Kapolri Dituding Permainkan Hukum di PN Jaksel, Wilson Lalengke: “Ini Sudah Bukan Negara Hukum, Tapi Negara Dagelan!”
Pembongkaran Paksa Aset KOPPSA-M oleh Oknum Diduga ‘Orderan’, Koperasi Desak Kapolda Riau Bertindak

Berita Terkait

Senin, 7 Juli 2025 - 08:36 WIB

Dua Pengedar Sabu Asal Bengkulu Ditangkap di Lubuk Linggau, Polisi Sita 101 Gram Barang Bukti

Minggu, 6 Juli 2025 - 23:45 WIB

Oknum Kapolsek Kabaena Diduga Suplai BBM Subsidi ke Tambang Ilegal, APL Desak Polda Sultra Bertindak

Minggu, 6 Juli 2025 - 23:42 WIB

Mantan Manajer Koperasi Pradesa Bongkar Dugaan Penggelapan Dana Puluhan Miliar, Tuding Ketua DPC Gerindra Langkat sebagai Dalang

Minggu, 6 Juli 2025 - 19:43 WIB

Dugaan TPPU Proyek Dermaga Pelindo Lombok Naik Penyidikan, Kuasa Hukum Soroti Prosedur yang Dianggap Tergesa-gesa

Sabtu, 5 Juli 2025 - 13:02 WIB

Dugaan Pengangsu Solar Subsidi di SPBU 43.576.15 Wonogiri, Oknum Diduga Terlibat

Berita Terbaru