Sejarah Putri Sarijati dan Munculnya Nama Desa Sluke di Rembang 

- Jurnalis

Senin, 27 Oktober 2025 - 17:06 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MIM, JAWA TENGAH, 27 OKTOBER 2025

Rembang, – Mediaindonesiamaju.com Menurut cerita warga desa Sanetan, Sukirno kepada MIM, Senin (27/10/2025), Desa Sluke berasal dari julukan nama seorang perempuan yang tinggal di dusun tersebut. Perempuan itu bernama Putri Sarijati. Putri Sarijati datang ke dusun itu bersama para pengikutnya untuk menyebarkan agama Islam. Ketika mereka tiba di desa itu, waktu shalat telah tiba. Putri Sarijati dan para pengikutnya ingin melaksanakan shalat, tetapi mereka tidak menemukan air untuk wudhu.

 

Putri Sarijati kemudian menusukkan pedangnya ke tanah, dan air pun keluar dari tanah tersebut. Air itu kini dikenal sebagai Sumur Gedhe. Setelah itu, Putri Sarijati dan para pengikutnya melaksanakan salat di masjid yang kini dikenal sebagai Masjid Elor atau Masjid Tiban.

“Putri Sarijati kemudian meminta izin kepada penduduk desa untuk membangun rumah untuk dirinya dan para pengikutnya. Penduduk desa memberinya julukan Putri Suluk karena kebiasaan Putri Sarijati yang suka beribadah dan bermunajat kepada Allah SWT. Julukan inilah yang menjadi asal usul nama desa Sluke,” terangnya.

Baca Juga :  Tahap Revisi DED, Mahfudz : Pembangunan Pasar Rembang 2 Lantai Bukan 3 Lantai   

 

Namun, suatu hari, sekelompok pasukan dari Kerajaan Majapahit datang untuk menyebarkan agama Hindu. Putri Sarijati tidak menyukai hal ini dan memutuskan untuk melawan. Salah satu putra raja Majapahit jatuh cinta pada Putri Sarijati dan ingin melamarnya, tetapi Putri Sarijati menolak karena perbedaan agama. Pangeran itu marah dan memutuskan untuk menyerang kerajaan Putri Sarijati.

 

Sukirno menambahkan untuk menentukan apakah perang akan diterima atau tidak, Putri Sarijati meminta kakaknya, yang merupakan panglima perang, untuk menabuh gong. Jika gong itu berbunyi, maka perang akan diterima, tetapi jika tidak berbunyi, maka perang tidak akan diterima. Gong itu ditabuh, tetapi tidak berbunyi, sehingga perang tidak diterima.

Baca Juga :  Rapat Paripurna DPRD Pemalang: 4 Raperda Disetujui Jadi Perda, Apa Saja

 

“Putri Sarijati kemudian memutuskan untuk memimpin perang sendiri dengan menyamar sebagai laki-laki. Dalam perang itu, Putri Sarijati terluka parah dan akhirnya gugur,” ucapnya.

 

Sebelum meninggal, Putri Sarijati sempat melarikan diri dan meninggalkan jejak darah yang mengeluarkan bau harum, sehingga daerah itu dinamakan Mbarwangen (Sluke)

 

Putri Sarijati meninggal di dekat sebuah sungai, yang kini dikenal sebagai Kali Sengok, karena Pangeran Majapahit yang mencintainya menangis dan memeluknya setelah mengetahui identitas sebenarnya.

 

Desa Sluke berasal dari julukan Putri Sarijati, yaitu Putri Suluk, yang menjadi nama desa tersebut hingga saat ini.

 

Rep : Fandhi

Berita Terkait

Diduga Menejer Kebun Tinjowan Jual Tanah Uruk Demi Keuntungan Pribadi  
Program Makan Bergizi Gratis di Pemalang: Meningkatkan Gizi Anak dan Menggerakkan Ekonomi Lokal  
Ombudsman RI Turun Gunung, SDN 01 Bojongbata Jadi Lokasi Penilaian Unik, Bupati Anom Sambut dengan Semangat Keterbukaan dan Kolaborasi
Aksi Brutal Geng Motor Kembali Menelan Korban Pelajar SMP, Masyarakat Geram
Pemalang Ukir Prestasi: Kolaborasi dan Kepedulian Penyiaran Diganjar Penghargaan Bergengsi  
Peningkatan Kapasitas Pendidik PAUD di Pemalang: Implementasi Pembelajaran Mendalam untuk Anak Usia Dini
Festival Mangga Penggarit 2025: Momentum Kebangkitan Ekonomi Lokal dan Apresiasi Produk Unggulan  
Perhelatan Pentas Seni Budaya Daerah Ke-7 Batu Bara Tercoreng Judi Berkedok Ketangkasan   

Berita Terkait

Selasa, 4 November 2025 - 13:58 WIB

Diduga Menejer Kebun Tinjowan Jual Tanah Uruk Demi Keuntungan Pribadi  

Selasa, 4 November 2025 - 06:52 WIB

Program Makan Bergizi Gratis di Pemalang: Meningkatkan Gizi Anak dan Menggerakkan Ekonomi Lokal  

Selasa, 4 November 2025 - 06:51 WIB

Ombudsman RI Turun Gunung, SDN 01 Bojongbata Jadi Lokasi Penilaian Unik, Bupati Anom Sambut dengan Semangat Keterbukaan dan Kolaborasi

Senin, 3 November 2025 - 22:57 WIB

Aksi Brutal Geng Motor Kembali Menelan Korban Pelajar SMP, Masyarakat Geram

Senin, 3 November 2025 - 21:20 WIB

Pemalang Ukir Prestasi: Kolaborasi dan Kepedulian Penyiaran Diganjar Penghargaan Bergengsi  

Berita Terbaru